Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SMI Jajaki Pinjaman Rp2,76 Triliun untuk Proyek Energi Terbarukan

Pinjaman akan disalurkan ke badan usaha yang melakukan eksplorasi pada wilayah kerja pengembangan panas bumi.
Ilustrasi: Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Ulubelu/esdm.go.id
Ilustrasi: Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Ulubelu/esdm.go.id

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) tengah memfinalisasi pengajuan pinjaman ke Bank Dunia untuk pengembangan proyek energi terbarukan senilai Rp2,76 triliun.

Pinjaman tersebut akan disalurkan ke badan usaha yang melakukan eksplorasi pada wilayah kerja pengembangan panas bumi.

Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur Edwin Syahruzad mengatakan bahwa pihaknya tengah menyiapkan program pinjaman secara matang karena proyek yang akan dibiayai cukup berisiko.

Setelah disetujui, pinjaman bisa dikucurkan untuk kalangan badan usaha milik negara maupun swasta yang melakukan eksplorasi panas bumi.

"Ada aktivitas yang berisiko, yaitu drilling [pengeboran]. Programnya kami siapkan, termasuk skema derisking [mengurangi risiko] seperti apa agar jangan sampai dilakukan dengan tidak prudent," jelas Edwin, Senin (28/10/2019).

Menurut Edwin, lingkungan investasi dalam pengembangan energi terbarukan juga perlu diperbaiki guna menjaga kesinambungan penanaman modal.

Dia menggambarkan badan usaha perlu mendapat kepastian terkait dengan harga jual listrik bila cadangan energi sudah ditemukan. Dia berharap supaya pengajuan pinjaman untuk proyek energi panas bumi bisa disetujui pada tahun depan.

Dalam catatan Bisnis, pinjaman untuk proyek energi terbarukan menjadi bagian dari program Geothermal Resource Risk Mitigation (GREM). Pinjaman tersebut bakal membantu badan usaha untuk mengurangi risiko eksplorasi.

Rencana pinjaman itu juga bakal disertai skema hibah bersyarat, yaitu pinjaman akan dikonversi menjadi hibah alias tidak perlu dikembalikan jika eksplorasi tak menuai hasil.

Sebaliknya, dana yang diterima perlu dikembalikan bila cadangan yang ditemukan memiliki nilai keekonomian.

Di sisi lain, SMI juga telah merealisasikan bantuan teknis dari Pemerintah Selandia Baru. Bantuan setara Rp26 miliar dikucurkan untuk pengembangan geotermal di Waesano, Nusa Tenggara Timur.

Bantuan tersebut merupakan disalurkan melalui SDG Indonesia One, platform yang melibatkan beragam sumber pendanaan untuk membiayai sektor terkait dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDG).

Hingga Oktober 2019, SMI sebagai pelaksana mandat SIO mencatat komitmen pendanaan sebesar US$3,05 miliar atau setara Rp42,80 triliun.

Edwin menyebut, komitmen itu terkumpul dari 31 mitra yang terdiri atas lembaga pemerintah, bank pembangunan, lembaga donor, lembaga multilateral, dan bank komersial.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper