Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo mengapresiasi dukungan yang diberikan negara-negara Asia Timur terhadap Asean Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) karena pada KTT Asean yang dilaksanakan pada Juni 2020 telah disahkan.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi ketika berbicara pada KTT ke-14 Asia Timur yang berlangsung di Impact Exhibition and Convention Center, Bangkok, Thailand, pada Senin (4/11/2019).
“Outlook ini penting dalam menyikapi dinamika geopolitik dan geostrategis di kawasan. Outlook ini juga penting untuk mengubah tantangan rivalitas dan kompetisi menjadi kerja sama dan kolaborasi,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari keterangan tertulis yang dirilis oleh Sekretariat Presiden.
Presiden juga menjelaskan bahwa fokus outlook pada empat area kerja sama yaitu maritim, konektivitas, SDGs, dan ekonomi.
“Saya juga akan mengapresiasi apabila dukungan yang sama dapat diberikan bagi pelaksanaan kerja sama yang ada dalam outlook,” tutur Kepala Negara.
Oleh karenanya, Presiden mengingatkan bahwa Infrastruktur dan konektivitas adalah prasyarat untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi di kawasan. Infrastruktur dan konektivitas juga menjadi pemantik terciptanya pusat pertumbuhan baru di kawasan.
Infrastruktur dan konektivitas di Indo-Pasifik adalah satu dari dua usulan Indonesia yang disampaikan Presiden Jokowi ketika berbicara pada KTT ini.
Usulan lainnya adalah kerja sama penanganan limbah B3 dan sampah plastik.
Dalam kesempatan itu, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia berencana menyelenggarakan Indo-Pacific Infrastructure and Connectivity Forum pada tahun 2020.
“Forum ini diharapkan dapat mendukung investasi dan pembiayaan pembangunan infrastruktur dan konektivitas dengan lebih efektif dan efisien,” kata Presiden.
Dalam pandangan Presiden, kerja sama ini terbuka dan inklusif melibatkan negara yang berminat dan kerja sama konkrit seperti ini, bukan saja akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, tapi juga untuk mempertebal strategic trust antara negara di kawasan.
“Saya berharap pemerintah, sektor swasta negara-negara di kawasan Asia Timur dan organisasi internasional di kawasan dapat berpartisipasi dalam forum ini,” ucap Kepala Negara.