Bisnis.com, MAGELANG — segmen pengguna diprediksi menjadi penopang yang mendorong pertumbuhan industri properti, sedangkan segmen investor diperkirakan masih cenderung menahan investasi di sektor properti.
Manager Research and Consultancy Coldwell Banker Commercial Angra Angreni menyatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, segmen menengah atas hingga atas cenderung moderat baik dari sisi perkembangan penyerapan maupun harga.
“Kedua segmen tersebut memang didominasi oleh market investor,” ujarnya kepada Bisnis melalui sambungan telepon, Rabu (6/11/2019).
Menurutnya, sikap investor yang cenderung menunggu dan melihat disebabkan kondisi perekonomian nasional yang diperkirakan masih mengalami perlambatan sehingga mereka cenderung mencari portofolio investasi yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi.
Untuk menyiasati hal tersebut, Angra mengungkapkan saat ini mulai banyak pengembang yang lebih fokus untuk menyasar segmen konsumen akhir.
Segmen pasar tersebut dianggap masih cukup menjanjikan karena mereka memang membutuhkan hunian sebagai tempat tinggal, bukan sebagai investasi.
Baca Juga
Segmen pengguna mayoritas merupakan pasar dari segmen menengah dan menengah bawah. Rata-rata segmen tersebut lebih memilih untuk membeli unit properti dengan kisaran harga di bawah Rp1 miliar.
Selain mencari properti dengan harga yang terjangkau, Angra mengatakan bahwa konsumen dari segmen tersebut juga sangat memperhatikan aspek kemudahan akses menuju transportasi massal, reputasi pengembang, dan progres konstruksi.
“Segmen end user ini mayoritas merupakan konsumen usia produktif yang ke depannya bakal mendominasi populasi penduduk Indonesia. Dengan demikian ke depannya segmen pasar ini yang paling potensial,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto. Dia mengungkapkan bahwa kondisi sektor properti pada 2020 belum akan banyak berubah jika dibandingkan dengan kondisi pada tahun ini.
Menurutnya, proyeksi perlambatan pertumbuhan ekonomi dan faktor ketidakpastian ekonomi global bakal sangat memengaruhi sektor properti di Indonesia.
Para pengembang juga diprediksi cenderung menahan diri untuk meluncurkan produk-produk baru dan lebih memilih untuk fokus mengembangkan produk-produk yang sudah ada.