Bisnis.com, JAKARTA – Pasokan sejumlah komoditas hortikultura utama jelang perayaan Natal dan tahun baru dipastikan aman dengan harga yang cenderung stabil, baik di tingkat petani maupun konsumen.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan harga bawang merah dan cabai-cabaian masih terkendali.
"Pasokan aman, harga untuk cabai cenderung turun dan stabil, tapi bawang merah memang sedikit naik harganya," ujarnya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Prihasto mengemukakan harga bawang merah yang terdongkrak banyak dipengaruhi oleh luas tanam jelang musim hujan. Menurutnya, para petani di sejumlah sentra produksi memilih menyiapkan lahannya untuk menanam padi, alih-alih bawang merah.
"Biasanya petani tanam padi dulu, baru kemudian ditanami bawang merah," ujarnya.
Ketua Umum Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Juwari membenarkan laporan Prihasto mengenai harga bawang merah. Dia menyatakan harga bumbu dapur tersebut kini berada di kisaran Rp21.000 per kilogram (kg), lebih tinggi dari harga acuan di tingkat petani sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 96 Tahun 2018 yang dipatok di angka Rp15.000 per kg untuk bawang merah basah dan Rp18.300 per kg untuk bawang merah askip.
Juwari mengemukakan kenaikan harga ini banyak dipengaruhi oleh pasokan yang turun selama November menyusul mundurnya masa tanam akibat kemarau. Jika masa penanaman dalam skala besar biasanya dimulai pada Oktober, tahun ini baru bisa memulai penanaman pada awal November.
Terlepas dari kondisi tersebut, Juwari menuturkan pasokan bawang merah bakal aman jelang Natal dan akhir tahun. Dia menyatakan banyak petani telah mulai menanam bawang merah untuk masa panen akhir Desember.
"Pasokan akan kembali normal jelang akhir tahun. Penanaman bawang merah sendiri sekitar 50 sampai 60 hari dan ini sudah mulai tanam," ungkapnya.
