Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero), akan menggelar uji coba penerapan metode pengurasan minyak lanjutan alias (enhanced oil recovery/EOR) di Lapangan Tanjung pada Desember mendatang.
Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan akan menggelar uji coba (field trial) EOR di lapangan menggunakan metode injeksi kimia polimer.
Setelah itu, Pertamina EP mengkaji apakah uji coba EOR ini akan dilanjutkan atau langsung melangkah ke tahap berikutnya, yakni penerapan penuh.
“SKK Migas menginginkan tambah lagi [uji coba] lapisan lain. Opsinya mau full scale [penerapan penuh di lapangan] atau mencoba ditambah lagi [lapisan],” katanya, Rabu (17/11/2019).
Sebelumnya, Pertamina dan Repsol telah menandatangani pokok-pokok kesepahaman terkait pengelolaan EOR full scale di Lapangan Tanjung.
Kegiatan EOR ini diharapkan dapat menaikkan produksi minyak di lapangan ini hingga 4-5 kali lipat dari jumlah produksi yang biasa. Selain itu, di Lapangan Jirak dan Rantau, Pertamina sedang melakukan studi aplikasi zat kimia surfaktan untuk implementasi EOR.
Sebenarnya, tidak hanya EOR injeksi kimia yang diuji coba, Pertamina EP juga tengah melakukan studi EOR injeksi karbondioksida dengan sumber pasokan dari proyek unitisasi Lapangan Jambaran-Tiung Biru.
Nanang menambahkan kajian penggunaan CO2 dari JTB masih dilakukan. Setelah cocok, barulah EOR tersebut menggunakan CO2 dari proyek hulu migas yang beroperasi pada 2021.
Penerapan injeksi karbondioksida ini rencananya juga dilakukan di beberapa lapangan, yaitu Jatibarang, Sukowati, dan Ramba. Di Lapangan Sukowati, perusahaan berencana menerapkan teknologi carbon capture utilization & storage (CCUS) untuk pertama kalinya di Indonesia.