Bisnis.com, JAKARTA – BUMN peralatan elektronik, PT Len Industri (Persero), optimistis meraih proyek pembangunan infrastruktur perkeretaan di sejumlah negara Afrika pada 2020.
"Kami sekarang mulai melakukan penjajakan di Madagaskar, Mesir. dan Nigeria. Tentu saja negara yang kita target secara teknologi kita lebih baik. Mudah-mudahan tahun depan proyek itu bisa kita dapatkan," ujar Direktur Utama Zakky Gamal Yasin di Jakarta pada Selasa (3/12/2019).
Dia mengemukakan bahwa pihaknya berkolaborasi dengan BUMN lain di antaranya PT Industri Kereta Api (Inka), PT Waskita Karya, dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan membentuk konsorsium bernama Indonesia Railway Development Consortium (IRDC).
"Penetrasi yang menyasar dunia itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Kami juga mendapatkan beberapa proyek di Asia," ungkapnya.
Di Madagaskar, lanjut Zakky, pihaknya akan melakukan revitalisasi infrastruktur perkeretaan agar lebih maksimal operasionalnya.
"Di sana ada jalur kereta sepanjang 500 km untuk mengangkut hasil tambang dari tengah pulau ke pelabuhan, tapi belum beroperasi dengan maksimal karena hanya ada dua unit kereta, jalur rel banyak yang rusak, dan sistem sinyal tidak beroperasi dengan baik," katanya.
Terkait dengan pembiayaan, Zakky mengatakan pihaknya akan berkolaborasi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank.
Sementara itu, mengenai kinerja perusahaan tahun ini, Zakky memproyeksikan ada penurunan pendapatan. Hal itu karena beberapa proyek baru bergulir pada semester kedua.
"Proyek-proyek yang kami peroleh agak terlambat, karena beberapa proyek stakeholder bergulir pada semester dua yang seharusnya bisa didapat di semester pertama, sehingga revenue tidak bisa kita kejar," ujarnya.
Dia memaparkan pada 2018 PT Len Industri membukukan pendapatan Rp5,3 triliun, pada 2019 ini diproyeksikan hanya Rp4,4 triliun.
Penurunan pendapatan itu juga bakal memengaruhi laba bersih perusahaan yang diperkirakan hanya Rp45 miliar.
Pada 2018, kata Zakky, kinerja perusahaan melonjak seiring dengan peningkatan lini bisnis sistem transportasi yang menyumbang 68,68 persen dari total pendapatan.