Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesan Tiket Bus Online Susah, Kemenhub Janji Mudah Mulai Januari 2020

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menuturkan pihaknya langsung bergerak cepat untuk membentuk aplikasi integrator pemesanan tiket bus tersebut.
Ilustrasi - Terminal Pulo Gebang, Jakarta./Bisnis-youtube
Ilustrasi - Terminal Pulo Gebang, Jakarta./Bisnis-youtube

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan akan membentuk aplikasi untuk mengintegrasikan antara penjual tiket online dengan para operator bus. Rencananya, integrator ini akan diuji coba di Terminal Jatijajar Depok pada Januari 2020.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menuturkan pihaknya langsung bergerak cepat untuk membentuk aplikasi integrator tersebut.

"Pembelian tiket bus online sudah saya rapatkan cukup lama dengan Kadishub DKI, BPTJ juga dengan yang membangun aplikasi, jadi akan saya matangkan lagi," paparnya, Kamis (19/12/2019).

Lebih lanjut, terangnya, saat ini aplikasi pemesanan tiket online seperti Traveloka, Bosbis, dan redbus hanya diberikan 4 kursi oleh para operator. Ketika kuota tersebut tidak terpenuhi, 3 jam sebelum keberangkatan dikembalikan lagi kepada para operator.

"Pihak operator mereka agak keberatan karena data dipegang sama mereka semuanya [OTA] jadi tahu harga semua itu. Kita sudah bangun aplikasi khusus masing-masing aplikasi penjualan tiket yang dijual oleh operator akan ada di kita," jelasnya.

Direktur Angkutan Jalan Kemenhub Ahmad Yani menambahkan pihaknya akan membentuk aplikasi integrator yang akan mengintegrasikan para operator dengan online travel agent (OTA).

Aplikasi tersebut berfungsi untuk menjadi platform yang mengakomodasi kebutuhan data yang menjadi perkara keberatan sebelumnya.

Di sisi lain, dapat membantu Kemenhub dalam mengeluarkan kebijakan tambahan ketika berhadapan dengan kebutuhan masyarakat dan suplai operator bus.

"Kami tidak mengganggu bisnisnya dia tapi kami punya platform di atas untuk semua bisa gabung, jadi kami bisa buat satu kebijakan trayek itu busnya ditambah atau tidak. Dengan tahunya platform dari kami ini, kami bisa tetapkan kebijakan-kebijakan penambahan atau pengaturan waktu perjalanan bisa dilakukan," paparnya.

Dia menegaskan sementara ini sudah ada 10 aplikasi penjual tiket bus yang bergabung. Ke depan, terangnya, setiap aplikasi penjual tiket online wajib tergabung dalam platform terintegrasi milik Kemenhub tersebut.

Dengan begitu, Kemenhub dapat mengetahui dalam setiap terminal ada berapa penumpang yang masuk. "Januari kami akan uji coba di Terminal Jatijajar, Depok. Setelah itu berhasil maka seluruh Indonesia akan kita lakukan," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper