Bisnis.com, JAKARTA - PT Smart Cakrawala Aviation atau Smartaviation mengaku program angkutan udara perintis Kementerian Perhubungan 2020 bisa membantu biaya operasional maskapai hingga 10 persen.
Presiden Direktur Smartaviation Pongky Majaya mengatakan kontrak yang didapatkan adalah untuk beroperasi pada rute perintis Nabire, Timika, dan Dekai. Adapun, fokus utama maskapai adalah angkutan kargo perintis.
"Subsidi dari Kemenhub bisa membantu biaya operasional, kira-kira 10 persen. Dengan kata lain, kami mendapatkan keuntungan kurang lebih 10 persen dari total biaya operasional," kata Pongky, Kamis (9/1/2020).
Dia menambahkan subsidi akan didapatkan setelah maskapai menjalankan penerbangan sesuai kontrak yang didapatkan. Setiap bulan maskapai menerbitkan tagihan (invoice) dan dibayar oleh pemerintah.
Maskapai yang baru pertama kali mengikuti program angkutan perintis ini menyebutkan tujuan utama mengikuti program perintis agar bisa berkontribusi untuk konektivitas Papua. Terlebih, di beberapa destinasi hanya bisa diakses melalui jalur udara.
Pongky menuturkan dengan program subsidi maskapai mampu mengembangkan bisnis ke daerah-daerah terpencil di luar penerbangan reguler. Hasilnya, terdapat penambahan frekuensi penerbangan.
Pongky mengungkapkan potensi kargo di wilayah paling timur Indonesia tersebut cukup tinggi. Terbukti dengan seluruh pesawat Smartaviation yang selama ini terpakai dan tidak pernah kosong.
"Pesawat saat ini ada sembilan unit menggunakan jenis Cesna Caravan," ujarnya.