Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) menilai penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia belum berdampak signifikan pada sektor konstruksi dan infrastruktur.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) ATI Krist Ade Sudiyono mengatakan pelaku usaha di bidang kontruksi infrastruktur berharap tingkat margin perbankan bisa dikurangi. Dia menyebut, mitigasi risiko perbankan cenderung konservatif dan tidak memberi insentif untuk pertumbuhan industri jalan tol. Walhasil, perbankan nasional mematok margin rata-rata sebesar 4 persen.
"Dari perspektif infrastruktur, nilai tersebut belum menunjukan keberpihakan perbankan nasional ke pembangunan infrastruktur. Kami berharap tingkat margin ini bisa turun menjadi misal hanya 2 persen saja," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (25/2/2020).
Lebih lanjut, Krist Ade yang juga menjabat sebagai CEO Toll Road Business Astra Infra Group ini mengatakan pembiayaan proyek infrastruktur di Indonesia saat ini umumnya mengandalkan dari dua sumber pembiayaan.
Kedua sumber pembiayaan tersebut yaitu dari unsur modal dari pemegang saham, dan dari unsur pinjaman dari komersial melalui pinjaman perbankan dan instrumen surat utang.
Adapun suku bunga acuan atau BI 7 Days Repo Rate biasanya akan menjadi acuan penentuan biaya dana dari pinjaman komersial tersebut.
Baca Juga
"Sayangnya penentuan bunga pinjaman tersebut, saat ini umumnya mengacu pada floating rate tersebut plus fixed margin tertentu. Penurunan BI [7 Days] Repo Rate hanya berdampak pada penurunan tingkat floating rate-nya," katanya.