Bisnis.com, JAKARTA - Program Kartu Prakerja akan mulai dilaksanakan pada pekan keempat bulan Maret 2020 di tiga provinsi, yakni Kepulauan Riau, Bali, dan Sulawesi Utara.
Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono mengatakan bahwa sesungguhnya Program Kartu Prakerja akan dimulai di 6 daerah sekaligus yakni Kepulauan Riau, Bali, Sulawesi Utara, Surabaya, DKI Jakarta, dan Bandung.
Namun, pemerintah memutuskan untuk memfokuskan Program Kartu Prakerja kepada tiga daerah karena tiga daerah tersebut terkena dampak besar dari virus corona yang menurunkan kunjungan wisatawan di daerah tersebut.
"Ini menjadi salah satu upaya pemerintah mengurangi dampak negatif Covid-19. Di 3 lokasi tersebut banyak terjadi PHK, pekerja yang terkena PHK bisa apply program kartu prakerja untuk meningkatkan kompetensi untuk cari pekerjaan lain atau untuk berwirausaha," kata Susiwijono, Kamis (12/3/2020).
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kemenko Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin mengatakan pemerintah telah mengganggarkan Rp10 triliun dengan target peserta Program Kartu Prakerja sebanyak 2 juta orang.
Secara rata-rata, peserta Kartu Prakerja bakal menerima manfaat sebesar Rp5 juta dimana Rp500 ribu di antaranya merupakan insentif uang tunai yang bisa dipakai oleh peserta.
Artinya, insentif yang diberikan kepada 2 juta peserta Program Kartu Prakerja mencapai Rp1 triliun, sedangkan Rp9 triliun sisanya digunakan untuk memberikan pelatihan dan operasional project management office (PMO).
Merujuk pada Perpres No. 36/2020, PMO memiliki tugas untuk mengelola SDM, keuangan, hingga teknologi, menyelaraskan program pelatihan, melaksanakan kemitraan dengan pelaku usaha, bekerja sama dengan platform digital, menyediakan informasi pasar kerja, mengembangkan produk pelatihan, hingga mengembangkan proses bisnis dan sistem operasi.
Rudy mengatakan PMO ini akan bekerja sama dengan dua jenis platform digital yakni e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak dan platform berbasis pelatihan seperti Ruang Guru dan sebagainya.
PMO bakal melakukan assesment terhadap calon peserta Program Kartu Prakerja dan menyarankan kepada peserta program terkait pelatihan bidang apa yang sebaiknya dipilih.
Selain itu, PMO juga akan melaksanakan survei kepada dunia usaha untuk mecocokkan pelatihan yang diberikan dengan kebutuhan pasar. Nantinya, pelatihan dalam Program Kartu Prakerja akan berfokus pada bidang manufaktur padat karya serta ekonomi digital.