Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1,34 kilometer. Hingga 15 Mei 2020, progres konstruksi seluruhnya mencapai 92 persen.
Jembatan ini akan menghubungkan kawasan Pelabuhan Kota Lama dengan Kecamatan Poasia di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penyelesaian jembatan tersebut diharapkan dapat mendukung percepatan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.
"Konektivitas antar wilayah diperlukan agar pergerakan orang, barang, dan logistik lebih cepat dan efisien dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Di samping itu, konektivitas yang semakin baik diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal dan regional," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, melalui siaran pers, Sabtu (16/5/2020).
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari (Sultra) Yohanis Tulak Todingrara mengatakan pembangunan dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19, antara lain dengan menjaga jarak fisik, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan.
"Lokasi proyek juga dilengkapi bilik klinik yang bekerja sama dengan Rumah Sakit terdekat untuk pemeriksaan kesehatan rutin dua kali sehari pada pagi dan sore hari," katanya.
Jembatan Teluk Kendari dibangun untuk mendukung pengembangan wilayah Kota Kendari bagian Selatan dengan daerah Poasia dan Pulau Bungkutoko yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri, Pelabuhan Kendari New Port, dan kawasan permukiman baru.
Jembatan Teluk Kendari juga akan terhubung dengan jalan nasional dan jalan lingkar luar (Outer Ring Road) Kota Kendari sepanjang 40 Km yang menghubungkan Kota Kendari dengan Kabupaten Konawe.
Pembangunan Jembatan Teluk Kendari berada dibawah tanggung jawab Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari Ditjen Bina Marga dengan konsorsium kontraktor PT PP dan PT Nindya Karya.
Pembiayaan pembangunan jembatan bersumber dari APBN Kementerian PUPR sebesar Rp809 miliar melalui skema kontrak tahun jamak (MYC) 2015-2020.
Keberadaan Jembatan Teluk Kendari juga akan mempermudah mobilitas masyarakat yang berada di kawasan Kota Lama atau Poasia.
Adapun selama ini, masyarakat harus menyeberangi Teluk Kendari menggunakan kapal ferry atau memutari teluk sejauh 20 kilometer dengan waktu tempuh 30-35 menit.
Adanya Jembatan Teluk Kendari maka jarak semakin dekat dan waktu tempuh yang dibutuhkan hanya sekitar 5 menit.