1. Calon Vaksin Kimia Farma Masuk Uji Klinis Tahap Akhir
PT Kimia Farma Tbk. menyatakan pengembangan calon vaksin Covid-19 hasil kerjasama dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) G42 Healthcare Holding saat ini sudah masuk uji klinis Tahap 3.
Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk. Ganti Winarno mengatakan terkait hal tersebut saat ini perseroan terus melakukan pembahasan secara intensif dengan mitra. Adapun vaksin yang dikembangkan yakni menggunakan platform inactivated virus.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Runtuhnya Persaingan Klasik Airbus dan Boeing
Pada medio 2016, Fabrice Beiger yang kala itu menjabat CEO Airbus SE, menargetkan pada 2020 akan menjadi tahun di mana perusahaannya mengalahkan Boeing Co. dalam hal pengiriman pesawat ke konsumen.
Target tersebut pun terwujud satu tahun sebelum tenggat waktunya. Pasalnya, pada 2019 Airbus berhasil melakukan pengiriman pesawat dengan jumlah mencapai 863 unit. Sementara itu Boeing hanya mampu melakukan pengiriman 380 unit pesawat pada periode yang sama.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. DPR Tembak Bos Peruri Soal Uang Rp500 Miliar yang Diungkap Ahok
Direktur Utama Perum Peruri Dwina Septiani Wijaya mendapat sejumlah pertanyaan dari anggota Komisi VI DPR RI hari ini, Senin (28/9/2020).
Dikutip dari Tempo.co, beberapa anggota mempertanyakan soal isu permintaan uang Rp500 miliar dari Peruri ke PT Pertamina (Persero) yang diungkapkan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Anak Usaha Indofarma Siap Distribusi Vaksin Covid-19
PT Indofarma Global Medika memastikan akan siap melakukan distribusi vaksin Covid-19 di seluruh penjuru Tanah Air. Anak usaha PT Indofarma Tbk. ini pun masih menunggu teknis arahan dari Holding Farmasi BUMN.
Presiden Direktur PT Indofarma Global Medika (IGM) Indra Dewantara menyatakan sebagai perusahaan distribusi pihaknya telah mengantongi sertifikat cold chain product atau CCP. Belum lagi dengan pengalaman dan infrastruktur yang dimiliki perseroan.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Pengusaha Ungkap Penyebab Industri Farmasi Lokal Sulit Berkembang
Tingginya angka impor bahan baku dan ketatnya regulasi obat membuat industri farmasi di Indonesia sulit berkembang.
Direktur Eksekutif Pengurus Gabungan Perusahaan Farmasi, Dorojatun Sanusi menjelaskan, kondisi industri farmasi di Indonesia yang masih rendah.
Baca berita selengkapnya di sini.