Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Misi Dagang Terhadang Covid-19, Kemendag Siapkan Strategi Pemulihan

Sejumlah upaya pengembangan ekspor pun harus ditempuh lewat pertemuan virtual dan optimalisasi perwakilan RI di negara mitra.
Pameran consumer goods skala internasional, Ambiente, digelar pada 8--12 Februari 2019 di Frankfurt, Jerman. Sebanyak 4.451 peserta dari 92 negara ikut berpartisipasi dalam gelaran tersebut, termasuk 69 peserta asal Indonesia./Bisnis-Maria Yuliana Benyamin
Pameran consumer goods skala internasional, Ambiente, digelar pada 8--12 Februari 2019 di Frankfurt, Jerman. Sebanyak 4.451 peserta dari 92 negara ikut berpartisipasi dalam gelaran tersebut, termasuk 69 peserta asal Indonesia./Bisnis-Maria Yuliana Benyamin

Bisnis.com, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 dipastikan bakal mengadang capaian misi dagang Indonesia pada 2020 dengan ditundanya berbagai pameran dan terbatasnya kunjungan ke negara tujuan.

Meski demikian, Kementerian Perdagangan menyatakan telah menyusun strategi untuk mengoptimalisasi kinerja misi dagang pada 2021. 

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Kasan mengatakan terbatasnya penyelenggaraan pameran dagang dan kunjungan memang turut berimbas pada misi yang telah disusun pemerintah. Sejumlah upaya pengembangan ekspor pun harus ditempuh lewat pertemuan virtual dan optimalisasi perwakilan RI di negara mitra.

“Beberapa pameran tetap berjalan secara virtual dan dengan pembatasan, tapi tentu misi dagang ke beberapa negara tidak bisa dijalankan, bukan karena kita tapi negara tujuannya yang punya kebijakan mengurangi pertemuan fisik. Kami sudah sampaikan ke Atase Perdagangan, ITPC, dan perwakilan perusahaan untuk bersedia menjadi perwakilan dalam pameran yang tak diundur,” kata Kasan kepada Bisnis, Kamis (1/10/2020).

Selain mengandalkan pameran yang tak ditunda pelaksanaannya, Kasan pun mengemukakan bahwa misi dagang 2020 tetap berjalan tahun ini. Dia menyebutkan sejumlah perwakilan RI telah melaporkan kesepakatan ekspor, di antaranya dengan Amerika Serikat untuk produk furnitur, Uni Eropa, Arab Saudi, Mesir, dan Taiwan.

Adapun untuk tahun depan, Kasan menjelaskan misi dagang akan difokuskan pada negara nontradisional dan mitra dagang dengan kondisi ekonomi yang kondusif dengan penanganan Covid-19 yang baik. Sejauh ini, Kementerian Perdagangan telah memetakan negara-negara dengan mengacu pada kriteria tersebut.

“Misal di Timur Tengah ada Uni Emirat Arab, Kuwait, Arab Saudi, Oman, Qatar, dan Bahrain. Skor mereka berdasarkan penilaian Deep Knowledge Ventures di kisaran 645 sampai 723. Ini kondisinya sudah sangat baik,” terang Kasan.

Selain di Timur Tengah, terdapat 11 negara di Uni Eropa dengan skor baik; China, Korea Selatan, Thailand, dan Vietnam di kawasan Asia; Afrika Selatan, Mesir, Kenya di benua Afrika; dan Kanada serta Meksiko di Amerika Utara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper