Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan empat data ekonomi terbaru pada pukul 11.00 WIB, Kamis (1/10/2020).
Empat data tersebut, yaitu perkembangan Indeks Harga Konsumen/IHK September 2020, perkembangan Indeks Harga Perdagangan Besar September 2020, perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah September 2020, dan perkembangan Pariwisata dan Transportasi Nasional Agustus 2020.
Angka-angka tersebut akan dirilis langsung oleh Kepala BPS, Suhariyanto, secara Live Streaming yang dapat disaksikan di youtube BPS (BPS Statistics).
Adapun, terkait dengan IHK, sejumlah ekonom masih melihat kemungkinan terjadinya deflasi pada September 2020.
Berdasarkan konsensus Bloomberg, rata-rata inflasi secara year-on-year (yoy) pada September 2020 diperkirakan sebesar 1,39 persen, dengan estimasi atas 1,70 persen dan estimasi bawah sebesar 1,00 persen.
Sementara itu, secara month-to-month (mtm), diperkirakan akan terjadi deflasi dengan rata-rata sebesar -0,03 persen. Estimasi atas diperkirakan akan inflasi 0,02 persen dan estimasi bawah deflasi -0,15 persen.
Badan Pusat Statistik mencatat, selama dua bulan terakhir IHK telah mengalami deflasi. Pada Agustus 2020, tercatat deflasi sebesar -0,05 persen secara month-to-month (mtm) dan pada Juli 2020 terjadi deflasi -0,1 persen mtm.
Survei Pemantauan Harga minggu ke-IV dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan adanya inflasi 0,01 persen (mtm) dan inflasi tahun kalendernya sebesar 0,95 persen (year to date/ytd), sementara inflasi tahunannya 1,48 persen (yoy).
Dari data BI, penyumbang inflasi yang utama adalah minyak goreng dengan inflasi sebesar 0,02 persen (mtm), serta bawang putih dan cabai merah masing-masing sebesar 0,01 persen.
Penyumbang deflasi, masih didominasi oleh bahan pangan a.l. telur ayam ras sebesar -0,04 persen, daging ayam ras sebesar -0,02 persen dan bawang merah sebesar -0,02 persen.