Bisnis.com, JAKARTA — Harga sejumlah komoditas pangan di pasaran masih terpantau tinggi seiring dengan kondisi produksi dan distribusi yang terganggu selama musim penghujan. Harga cabai menjadi salah satu yang terpantau belum stabil.
“Harga cabai rawit merah makin 'pedas' dan mencapai Rp100.000 per kilogram,” kata Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (Ikappi) Abdullah Mansuri, Jumat (19/2/2021).
Harga cabai sendiri terpantau stabil tinggi dalam sebulan terakhir akibat distribusi yang terganggu curah hujan tinggi di daerah penghasil. Adapun proyeksi dari Badan Ketahanan Pangan (BKP) memperlihatkan bahwa potensi produksi untuk cabai rawit selama Januari sampai Maret 2021 adalah sebesar 291.347 ton dengan kebutuhan 225.017 ton. Sementara untuk cabai besar memiliki potensi produksi 331.087 ton dengan proyeksi kebutuhan 250.097 ton.
Baca Juga
Selain cabai yang stabil tinggi, Mansuri mengatakan bahwa kenaikan harga yang perlu diantisipasi adalah pada minyak goreng curah. Harga bahan pokok ini dia sebut telah menyentuh Rp17.000 per kilogram di sejumlah pasar. “Padahal, harga normal di kisaran Rp14.000 sampai Rp15.000 per kilogram,” kata dia.
Terlepas dari kondisi dua komoditas tersebut , Mansuri mengatakan secara umum harga komoditas pangan masih terjaga. Termasuk pada beras yang tak mengalami gejolak harga yang berarti.
Jika mengutip laporan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga rata-rata beras semua kualitas dalam tiga pekan terakhir stabil di level Rp11.800 per kilogram. Potensi produksi sampai Maret pun ditaksir berada di level 8,26 juta ton sehingga total pasokan sebesar 15,01 juta ton. Dengan kebutuhan selama tiga bulan pertama sebesar 7,48 juta ton, maka neraca akhir Maret adalah 7,53 juta ton.