Bisnis.com, MAKASSAR – Pemkot Makassar, Sulawesi Selatan, membangun ikon baru amphitheater di kawasan Tanjung Bunga yang diharapkan mampu menggenjot ekonomi masyarakat.
Penjabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin selepas peresmian amphitheater di Kawasan Tanjung Bunga Makassar, Kamis, mengatakan, beberapa ikon kota ini kini bertambah dengan diresmikannya gelanggang terbuka itu.
"Amphitheater ini merupakan inisiasi dan gagasan dari bapak Gubernur Sulsel yang merupakan bukti pemerintah sangat concern dan memperhatikan Kota Makassar. Sama-sama bersinergi untuk menghasilkan Makassar sebagai kota ramah investasi dan pariwisata," ujarnya pada Kamis (25/2/2021).
Amphitheater adalah gelanggang terbuka yang digunakan untuk pertunjukan hiburan dan pertunjukan seni. Istilah amphiteater berasal dari bahasa Yunani kuno.
Kehadiran amphiteater ini bisa menggenjot perputaran perekonomian Kota Makassar, apalagi terletak di kawasan yang sangat strategis.
Selain lokasinya yang strategis itu, Pemkot Makassar juga telah menyiapkan 60 panggung mini atau booth yang diperuntukkan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam berjualan.
Rudy juga mengatakan Wali Kota Makassar terpilih, Moh. Ramdhan Pomanto pasti akan mampu melanjutkan hal-hal yang baik terkait dengan infrastruktur.
"Saya percaya beliau [Danny Pomanto] dengan latar belakangnya sebagai arsitek serta pengalaman yang dimilikinya akan bisa membawa kota Makssar menjadi lebih baik," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengungkapkan kehadiran Amphiteather ini merupakan salah satu fasilitas umum yang bisa dinikmati bersama.
Nurdin juga mengapresiasi Penjabat Wali Kota Makassar karena mampu mempersembahkan sesuatu yang berguna pada akhir masa jabatannya.
"Ini adalah legasi Prof Rudy yang berhasil mempersembahkan karya yang lur biasa untuk masyarakat Kota Makassar. Kita apresiasi selama 7 bulan mengabdi banyak hal yang telah diperbuat oleh Prof Rudy untuk Kota Makassar," ucapnya sebagaimana ditulis Antara.
Menurut catatan Bisnis.com, Tanjung Bunga merupakan kawasan di Makassar yang propertinya berkembang sangat pesat. Di kawasan itu terdapat proyek properti berskala kota (township) yang kelak direncanakan seluas 1.000 hektare, yang terdiri atas residensial, real estat komersial, dan objek wisata.
Proyek tersebut dikembangkan oleh PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. (GMTD). Menurut laman resmi proyek itu, pembangunan fisik township tersebut dimulai pada 1997. Perusahaan tersebut dikonsolidasikan oleh PT Lippo Karawaci Tbk., yang merupakan entitas induk tidak langsung.