Bisnis.com, DENPASAR - Balai Diklat Industri atau BDI Kota Denpasar, Bali, menyelenggarakan pelatihan kerja berbasis kompetensi dalam diklat 3 in 1.
Pelatihan berbasis kompetensi ini diikuti 558 orang dengan 22 angkatan, terbagi dalam diklat animasi, desain grafis, desain produk kreatif, barista, dan digital marketing.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Arus Gunawan mengatakan penyelenggaraan diklat 3 in 1 ini berupa pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja.
Diklat dilakukan secara serentak, diikuti 6.448 orang peserta dari 16 Provinsi, 70 kabupaten/kota, melibatkan 83 industri, dan 32 dinas terkait.
Ilustrasi/Istimewa
“Pelaksanaan diklat 3 in 1 dilaksanakan pada hari ini sangat spesial karena dilakukan secara serentak oleh 7 BDI dan diikuti berbagai sektor industri dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia,” kata dia melalui video conference, Rabu (24/03/2021).
Menurutnya, penyelenggaraan diklat ini merupakan salah satu langkah penanggulangan dampak pandemi Covid-19 melalui penyerapan tenaga kerja dan pengurangan jumlah PHK di industri.
Dengan tersedianya tenaga kerja industri yang kompeten diharapkan mampu meningkatkan kembali utilitas industri.
"Diklat ini juga melibatkan 67 orang penyandang disabilitas sebagai calon tenaga kerja pada berbagai sektor industri di Indonesia," jelas Arus.
Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan sejalan dengan kebijakan Pemerintah, pihaknya berupaya memulihkan perekonomian dan meningkatkan daya saing industri nasional.
Upaya tersebut seperti menjaga produktivitas industri selama pandemi melalui kebijakan pemberian Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI), Implementasi Making Indonesia 4.0, dengan 7 sektor prioritas, dan Pengembangan SDM Industri 4.0 (PIDI 4.0).
Selanjutnya, untuk mendorong pertumbuhan industri nasional, terdapat tiga pilar utama yang harus menjadi perhatian, yaitu investasi, teknologi, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Dari ketiga komponen tersebut, potensi besar bagi Indonesia adalah ketersediaan SDM yang berkualitas.
“Sesuai arahan Bapak Presiden bahwa pembangunan nasional saat ini difokuskan pada pembangunan SDM yang berkualitas, untuk itu perlu dilakukan berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi secara lebih masif,” tuturnya.
Menurutnya, pelatihan 3 in 1 berbasis kompetensi adalah wujud nyata peran serta pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja industri yang kompeten sesuai kebutuhan industri, sekaligus upaya untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan kompetensi SDM agar siap bersaing.
“Diperlukan adanya pembekalan keterampilan dasar, peningkatan keterampilan (upskilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) bagi para tenaga kerja yang didasarkan pada kebutuhan dunia industri saat ini,” tambahnya.
Sepanjang 2020 sektor industri masih menjadi penyumbang PDB terbesar senilai 19,86 persen. Sebanyak 17,9 persen di antaranya disumbangkan oleh sektor industri pengolahan nonmigas.
Sektor industri juga menorehkan kinerja gemilang dari sisi nilai ekspor dan investasi. Ekspor sektor industri tahun lalu mencapai US$131,13 miliar atau berkontribusi sebesar 80,30 persen dari total ekspor nasional. Sedangkan investasi sektor industri senilai Rp272,9 triliun.
"Pemerintah terus mendorong penguatan struktur industri yang lebih dalam dan terintegrasi sehingga mampu menghasilkan produk-produk dengan inovasi baru dan bernilai tambah tinggi," tambah Agus.