Bisnis.com, JAKARTA — Pembelian rumah sepanjang 2021 sebagian besar berasal dari pembeli rumah pertama untuk rumah baru.
EVP Consumer Loans PT Bank Mandiri Tbk. (Persero) Ignatius Susatyo Wijoyo mengatakan pertumbuhan pencairan KPR pada 2021 mengalami pertumbuhan yang lebih baik.
Meskipun di tahun 2021 banyak terjadi pengetatan, namun masih banyak yang membeli rumah dan berani untuk mengambil kredit.
Adapun pemberian kredit diberikan kepada calon pembeli yang memiliki kapabilitas dan intensi yang serius dalam membeli rumah.
"Jadi di sepanjang 2021 untuk pemberian kredit kepada first home buyer, rumah baru tumbuh 20 persen," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (15/9/2021).
Adapun tren dari first home buyer, lanjutnya, ketika DP telah selesai dan telah dilakukan akad kredit kemudian para pembeli ini langsung menghuni rumah tersebut.
Terkait dengan DP 0 persen, Ignatius menuturkan tidak banyak calon pembeli yang memanfaatkan DP 0 persen. Hal itu dikarenakan apabila diberikan DP 0 persen maka akan berdampak pada angsuran bulanan yang menjadi besar.
"Jadi enggak banyak yang memanfaatkan DP 0 persen hanya 2 persen hingga 3 persen dari total penyaluran kredit. Mereka enggak mau karena jangan sampai DP 0 persen ini membuat angsuran menjadi besar. Lagi pula pengembang pun banyak memberikan cicilan DP dari 6 kali hingga 12 kali," tuturnya
Sementara itu, Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan tidak sedikit calon konsumen properti yang belum dapat merasakan manisnya rumah DP nol persen. Pengajuan KPR maupun KPA para calon konsumen pembeli rumah terhadang sejumlah masalah. Salah satunya karena tidak tetapnya pekerjaan atau gaji bulanan konsumen menjadi kendala terbesar untuk mendapatkan KPR atau KPA dan DP nol persen.
"Dari 432 responden Rumah.com Consumer Sentiment Study (CSS) yang belum punya rumah, lebih dari setengahnya mengaku terhambat oleh masalah ini," ujarnya, Rabu (15/9/2021).