Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan sebanyak 5 negara asing telah menyampaikan minat untuk berinvestasi dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia.
“Beberapa negara sudah kita identifikasi, ada sekitar 4 atau 5 negara yang berminat mengembangkan tenaga nuklir di Indonesia. Sekarang proposalnya sedang dipelajari,” katanya usai menghadiri upacara penganugerahan gelar dan tanda kehormatan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Bahlil menyebutkan, dua negara yang sudah terkonfirmasi menjajaki kerja sama adalah Kanada dan Rusia.
“Salah satunya Kanada, ya Rusia juga. Sudah ketemu,” ujarnya.
Pemerintah, lanjut Bahlil, masih menelaah setiap proposal yang diajukan untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan energi nasional, aspek keselamatan, dan kepatuhan pada regulasi internasional.
“Semua masih dipelajari,” tandas Bahlil.
Baca Juga
Sekadar informasi, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu, menyebut rencana pembangunan PLTN sudah dicantumkan secara eksplisit dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) serta Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025-2034.
Dia menyebut bahwa sesuai dokumen tersebut, dua unit PLTN dengan kapasitas masing-masing 250 MW akan dibangun. Namun, Jisman menegaskan pembangunan PLTN tidak bisa dilakukan terburu-buru.
Penyebabnya, pemerintah perlu mematangkan regulasi, termasuk membentuk organisasi Nuclear Energy Program Implementing Organization (NEPIO) atau Badan Pelaksana Program Energi Nuklir dan BUMN harus dilibatkan agar pengelolaan tetap dalam kendali negara.