Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat Federal Reserve mengisyaratkan dimulainya pengurangan program pembelian obligasi atau tapering pada tahun ini dan mengungkapkan rencana kenaikan suku bunga mulai tahun 2022.
Dilansir Bloomberg, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan mempertahankan kisaran suku bunga acuan pada 0 – 0,25 persen dan melanjutkan program pembelian obligasi dan sekuritas berbasis hipotek senilai US$120 miliar per bulan.
Namun, dalam pernyataanya setelah pertemuan dua hari yang berakhir Rabu (22/9/2021), FOMC mengatakan tapering dapat segera dilakukan akhir tahun ini jika kemajuan menuju target tenaga kerja dan inflasi the Fed berlanjut seperti yang diharapkan.
The Fed juga menerbitkan proyeksi kuartalan terbaru yang menunjukkan para pejabat saat ini berbeda pendapat secara imbang mengenai rencana untuk mulai menaikkan suku bunga acuan pada tahun depan.
Sikap ini cenderung hawkish, karena pada bulan Juni, proyeksi median anggota FOMC menunjukkan tidak ada kenaikan suku bunga acuan hingga 2023.
Gubernur The Fed Jerome Powell akan mengadakan konferensi pers virtual pada pukul 14.30 waktu Washington untuk membahas langkah pertama bank sentral AS menuju penarikan dukungan pandemi darurat bagi perekonomian.
Baca Juga
The Fed juga merilis proyeksi suku bunga acuan untuk 2024 untuk pertama kalinya, dengan median menunjukkan suku bunga acuan mencapai 1,8 2024 pada akhir tahun itu. Median untuk tahun 2023 juga naik menjadi 1 persen dari 0,6 persen dalam proyeksi Juni.
Tingkat pengangguran AS turun menjadi 5,2 persen pada Agustus, jauh di bawah puncak April 2020 sebesar 14,8 persen. Namun, angka tersebut masih berada di atas level sebelum pandemi sebesar 3,5 persen pada Februari 2020.
Pejabat The Fed telah mengatakan mereka berharap untuk mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol sampai kondisi pasar tenaga kerja telah mencapai tingkat yang konsisten dengan tingkat pekerjaan maksimum penurut penilaian FOMC.