Bisnis.com, JAKARTA – Cove, perusahaan co-living asal Singapura mencatatkan peningkatan transaksi hingga 60 persen selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Sejak masuk ke Indonesia pada Juni 2020, Cove terus mencatatkan performa bisnis yang positif seiring dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat terhadap hunian yang nyaman dan terjangkau.
Rizky Kusumo, Director of Investment Cove, mengatakan bahwa perusahaan mampu mencatatkan pertumbuhan jumlah pemesanan hingga 60 persen, dan peningkatan okupansi sebanyak 10 persen.
“Tren working from home membuat profesional muda, khususnya milenial menginginkan hunian yang aman, nyaman, dan juga modern untuk mendukung produktivitas mereka,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (28/9/2021).
Dia menjelaskan, Cove menawarkan beragam hunian co-living agar penghuni tidak lagi perlu dipusingkan dengan biaya tambahan listrik, air, wifi, dan house keeping. Pasalnya, Cove menyediakan layanan full service dalam satu harga.
Dalam menjalankan bisnisnya, kata dia, Cove juga membantu pelaku usaha kos-kosan di Jakarta untuk mengembangkan usahanya.
“Cove hadir sebagai opsi bagi para investor real estat dan pemilik rumah yang menghadapi permasalahan lambatnya pertumbuhan harga, serta imbal hasil yang rendah dari sistem sewa tradisional,” katanya.
Dengan memanfaatkan desain yang inovatif, Cove mampu meningkatkan efisiensi ruang dan menciptakan produk yang sesuai dengan minat pasar milenial hingga gen z yang sedang berkembang, sehingga bisa memaksimalkan keuntungan bagi pemilik aset.
Tidak seperti sistem sewa tradisional, Cove telah memanfaatkan teknologi untuk menghadirkan solusi bagi para pemilik tempat dan penyewa.
“Kami bersemangat untuk memenuhi kebutuhan akan hunian terjangkau serta turut berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi di Asia Tenggara. Kami berharap Cove dapat menjadi alternatif hunian ideal bagi para penyewa dan memberikan dampak positif bagi para landlord,” tutur Rizky.