Bisnis.com, JAKARTA – PT Mass Rapid Transit Jakarta (Perseroda) atau MRT memperkirakan jumlah penumpang kereta pada periode akhir tahun bakal merosot. Pengetatan PPKM disebut menjadi faktor utama penurunan tersebut.
Direktur Utama PT MRT Jakarta Willam Subandar mengatakan pengetatan mobilitas masyarakat di Jakarta dari level 1 ke level 2 memiliki kemungkinan besar menurunkan jumlah penumpang.
"Tren akhir tahun penumpang akan turun lagi karena PPKM level yang lebih tinggi," ujar William dalam forum jurnalis yang diselenggarakan secara daring, Selasa (30/11/2021).
Selain penerapan PPKM yang lebih ketat, William mengatakan potensi penurunan juga disebabkan oleh adanya kemungkinan penyebaran varian baru Covid-19, Omicron, di Tanah Air yang tentunya sangat tidak diharapkan.
Namun, William tidak memberikan penjelasan lebih spesifik mengenai angka penurunan jumlah penumpang yang diprediksi terjadi pada Desember 2021.
Menurut data terbaru MrT, jumlah penumpang moda MRT di Jakarta melonjak 31,8 persen secara month-to-month (mtm) pada November 2021. Kenaikan terjadi seiring dengan penerapan PPKM level 1 di Jakarta.
William mengatakan jumlah penumpang pada November tercatat sebagai yang tertinggi di sepanjang tahun berjalan 2021, dengan total sebanyak 872.925 orang.
Angka tertinggi sebelumnya terjadi pada April 2021 dengan jumlah penumpang sebanyak 710.488 orang. Sementara jumlah terendah penumpang bulanan MRT tercatat pada Juli 2021 dengan total hanya 134.053 orang.
Jumlah rata-rata penumpang MRT hingga November 2021, naik 31,8 persen dari Oktober ke November. Jumlah penumpang pada November 2021 tercatat yang tertinggi dalam setahun.