Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) melaporkan lebih dari 50 persen atau sekitar 5,5 juta liter minyak goreng kemasan sederhana seharga Rp14.000 per liter telah dipasok ke gerai-gerai ritel.
Asosiasi memperkirakan seluruh pasokan minyak goreng murah sebanyak 11 juta liter tersedia paling lambat pada awal Januari 2022.
Ketua Aprindo Roy N. Mandey mengatakan, proses penyediaan minyak goreng murah terus berlanjut dan dilakukan secara bertahap. Dia menyebutkan, penyediaan komoditas pangan tersebut direalisasikan dalam skema business to business, sehingga melibatkan produsen dan perusahaan ritel secara langsung.
Lebih lanjut, dia menyebut, proses distribusi tidaklah mudah karena terdapat tahap pengemasan produk dan distribusi ke daerah.
Pemerintah sebelumnya mengumumkan bahwa 11 juta liter minyak goreng akan dijual dalam bentuk kemasan sederhana 1 liter di 45.000 gerai ritel di seluruh Indonesia.
“Amanah ini baru diterima pada November 2021, dan para pemasok butuh waktu untuk produksi dalam kemasan sederhana, karena ritel tidak pernah menjual dalam bentuk curah. Tentu produsen juga perlu waktu untuk logistik,” katanya.
Baca Juga
Roy mengatakan, peritel menargetkan seluruh minyak goreng yang dialokasikan tersedia paling lambat pekan kedua Januari 2022. Dia meyakini, kebutuhan minyak terjangkau tidak berakhir pada 31 Desember 2021, tetapi berlanjut ke awal tahun baru.
Dia pun meyakini langkah tersebut dapat membantu meredam inflasi pangan yang dipicu oleh kenaikan harga minyak goreng.
Data pemantauan Kementerian Perdagangan menunjukkan, harga rata-rata minyak goreng mencapai Rp17.800 per liter untuk minyak goreng curah, dan Rp18.400 per liter untuk kemasan sederhana.
“Kami tahu mungkin di luar ritel modern sedikit berfluktuasi, tapi kami mau menjaga supaya harga itu tetap terjangkau. Termasuk untuk minyak goreng premium,” kata dia.
