Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Baja Nasional Turun 2,9 Persen Tahun Lalu

Sementara itu, Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) memproyeksikan konsumsi baja nasional pada 2022 akan tumbuh 7-8 persen menjadi 16,3 juta ton.
Petugas beraktivitas di pabrik pembuatan baja Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/10/2019). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Petugas beraktivitas di pabrik pembuatan baja Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/10/2019). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

Bisnis.com, JAKARTA - Produksi baja kasar nasional pada tahun lalu menurun 2,9 persen menjadi 12,5 juta ton dari capaian 2020 sebesar 12,9 juta ton.

Dari data Worldsteel Association yang dirilis Rabu (26/1/2022), produksi baja Indonesia pada tahun lalu berada di posisi 19 dunia, dan berada di bawah sejumlah negara seperti Kanada (12,8 juta ton), Prancis (13,9 juta ton), dan Spanyol (14 juta ton).

Adapun, total produksi baja kasar dunia pada tahun lalu tercatat sebesar 1.950,5 juta ton, naik 3,7 persen dari capaian 2020 sebesar 1.880,4 juta ton. Pada Desember 2021 saja, total produksi dari 64 negara produsen tercatat sebesar 158,7 juta ton, menurun 3,0 persen dibandingkan dengan Desember 2020.

Sebanyak 64 negara yang melaporkan data produksinya ke Worldsteel berkontribusi sekitar 98 persen dari total produksi baja dunia pada 2020.

Adapun, 10 negara produsen baja terbesar dunia pada tahun lalu antara lain, China (1.032,8 juta ton), India (118,1 juta ton), Jepang (96,3 juta ton), Amerika Serikat (86 juta ton), dan Rusia (76 juta ton).

Selanjutnya, Korea Selatan (70,6 juta ton), Turki (40,4 juta ton), Jerman (40,1 juta ton), Brazil (36 juta ton), dan Iran (28,5 juta ton).

Menurut data Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) kapasitas produksi baja dunia pada 2020 mencapai 2.452,7 juta ton. Pada 2023, kapasitas tersebut diproyeksikan akan berkembang menjadi 2.497,7 juta ton sampai 2.566,4 juta ton atau 1,8 persen hingga 4,6 persen.

Adapun, kapasitas terpasang industri baja Indonesia tercatat sebesar 19,6 juta ton pada 2020.

Sementara itu, Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) memproyeksikan konsumsi baja nasional pada 2022 akan tumbuh 7-8 persen menjadi 16,3 juta ton.

Proyeksi tersebut mengikuti pertumbuhan konsumsi baja nasional pada semester I/2021 yang dihitung dengan formula apparent steel consumption (ASC). IISIA mencatat, ASC pada paruh pertama tahun ini tumbuh 36 persen menjadi 6,7 juta ton dari periode yang sama 2020 sebesar 4,9 juta ton.

Adapun, impor baja meningkat 12,5 persen menjadi 3,6 juta ton, sedangkan volume ekspor menurun 25 persen menjadi 2,3 juta ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper