Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

G20 dan MotoGP Mandalika, Kementerian PUPR Minta Tambahan Rp1,16 Triliun

Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR membutuhkan anggaran tambahan senilai Rp1,16 triliun seiring dengan banyaknya hajatan internasional yang akan digelar di Indonesia.
Ilustrasi proyek konstruksi./Kementerian PUPR
Ilustrasi proyek konstruksi./Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR membutuhkan anggaran tambahan senilai Rp1,16 triliun untuk membangun infrastruktur pendukung dalam rangka persiapan sejumlah hajatan internasional yang akan digelar di Indonesia.

Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan untuk persiapan Presidensi Indonesia dalam KTT G-20, pihaknya masih perlu melakukan penataan Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai, Bali dan supervisi penataan di kawasan tersebut. Untuk persiapan itu diperlukan anggaran senilai Rp112,17 miliar.

Sementara itu, setidaknya dibutuhkan anggaran Rp94,55 miliar untuk penataan kawasan Mandalika, Nusa Tenggara Barat melalui penataan koridor kawasan Mandalika dan supervisi penataan koridor kawasan tersebut guna menyambut gelaran MotoGP Maret mendatang

Dia menambahkan untuk persiapan Asean Summit di Tana Mori, Labuan Bajo membutuhkan peningkatan fasilitas pendukung pariwisata Loh Buaya, Pulau Rinca dengan anggaran Rp7 miliar.

Di samping itu, kebutuhan anggaran tambahan tersebut akan digunakan untuk renovasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dengan anggaran senilai Rp947,81 miliar.

"Direktorat Jenderal Cipta Karya pada tahun anggaran 2022 masih membutuhkan usulan anggaran tambahan sebesar Rp1,16 triliun," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Rabu (16/2/2022).

Adapun, pada tahun ini Ditjen Cipta Karya mendapatkan alokasi pagu tahun anggaran 2022 senilai Rp12,51 triliun terdiri atas Rp980 juta untuk program dukungan manajemen dan Rp11,53 triliun dialokasikan untuk program perumahan dan pemukiman.

Diana mengatakan pada tahun ini kementeriannya akan menggelontorkan Rp2,34 triliun untuk pembangunan infrastruktur air minum, Rp2,17 triliun untuk penataan kawasan permukiman, prasarana strategis pendidikan Rp2,53 triliun, prasarana strategis olah raga dan pasar Rp1,02 triliun prasarana pendidikan, Rp1,96 triliun untuk pembangunan sanitasi, Rp1,26 triliun untuk bangunan gedung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper