Bisnis.com, JAKARTA - Pembuat pesawat Amerika Serikat Boeing Co., masih menahan bonus untuk Chief Executive Officer (CEO) Dave Calhoun senilai US$7 juta meskipun seri kontroversial 737 Max sudah kembali mengudara.
Dilansir Bloomberg pada Sabtu (12/3/20220) jajaran direksi tidak memberikan insentif semester I tahun ini kepada pimpinan Calhoun, menurut pengajuan perusahaan.
Hal ini lantaran Boeing masih harus melewati jalan yang panjang untuk mencapai target, seperti meluncurkan pesawat luar angkasa Spacecraft ke orbit dan mengesahkan seri pesawat 777X dengan lorong kembar yang sudah molor selama tiga tahun.
Jika target tidak tercapai secara substansial pada akhir tahun 2023, Calhoun akan kehilangan bonus, seperti dikutip dari keterbukaan.
Insentif itu direncanakan saat Calhoun bergabung dengan perusahaan sebagai CEO pada awal 2020, pada saat Boeing diguncang pemberhentian seri Max akibat kecelakaan fatal dan memicu kritik di Kongres.
Kendati demikian, dia telah menghimpun kompensasi dengan nilai total US$21,1 juta pada tahun lalu.
Baca Juga
Perusahaan yang berbasis di Chicago ini juga menaikkan bonusnya sebesar US$860.000 menjadi US$3,4 juta sebagai imbalan untuk upayanya membentuk sistem manajemen keselamatan dan kualitas yang kuat.
Boeing telah berencana untuk meningkatkan produksi seri 737 Max menjadi 47 per bulan hingga akhir 2023, dari sebelumnya 27 unit per bulan.
Chief Financial Officer Boeing mengatakan perusahaan akan memproduksi 31 unit per bulan pada tahun ini. Hal ini sebagai upaya untuk membangkitkan kembali seri pesawat lorong tunggal setelah dicekal oleh Federal Aviation Administration (FAA).