Bisnis.com, JAKARTA - Produsen baja PT Dexin Steel Indonesia membangun blast furnace ketiga setelah menandatangani kerja sama dengan anak perusahaan MMC Group, MCC Internasional asal China.
Dilansir laporan South East Asia Iron and Steel Institute (SEAISI), Rabu (16/3/2022), melalui kerja sama tersebut, Dexin akan membangun satu blast furnace sebesar 1.780 meter kubik dengan kapasitas 1,52 juta ton per tahun.
Proyek ini berlokasi di Tsingshan Industrial Park di Morowali di Sulawesi Tengah dan merupakan bagian dari perluasan kapasitas tahap pertama pabrik baja Dexin.
Menurut MCC International, blast furnace ini akan meningkatkan kapasitas logam panas Dexin menjadi 6 juta ton per tahun. Tahun lalu, Dexin menandatangani kontrak rekayasa dan pengadaan dengan WISDRI MCC untuk peralatan baru proyek perluasan.
Sebelumnya, pada 10 Oktober 2020, Dexin menandatangani letter of intent yang mengatakan rencananya untuk meningkatkan total kapasitas proyek di Indonesia menjadi 20 juta ton per tahun.
Dexin Steel merupakan perusahaan patungan antara produsen baja asal China, Delong Group, melalui anak usahanya Delong Steel Singapore Projects, dengan Shanghai Decent Investment, PT Indonesia Morowali Industrial Park dan Hanwa Singapore.
Baca Juga
Dexin mulai beroperasi di Indonesia pada Februari 2020 dengan kapasitas awal blast furnace sebesar 3 juta ton, baja tulangan dan wire rod masing-masing satu juta dan 0,5 juta ton per tahun.
Adapun, blast furnace merupakan proses metalurgi untuk mereduksi bijih besi atau iron ore dan mengubahnya menjadi logam besi cair bersuhu tinggi dengan sarana tungku pelebur. Produsen baja pelat merah PT Krakatau Steel, Tbk. (KRAS) pernah membangun fasilitas produksi tersebut, meski hingga kini mangkrak operasinya.