Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mulai membuka ekspor crude palm oil (CPO) dan minyak goreng per hari ini, Senin (23/5/2022). Tetapi, harga minyak goreng curah justru masih jauh dari Harga Eceran Tertinggi atau HET Rp14.000.
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan dan Strategis (PIHPS) Nasional, Senin (23/5/2022), harga minyak goreng curah terpantau naik 5,56 persen pada hari ini dibandingkan Jumat (20/5/2022) menjadi Rp19.950 per liter.
Jika dirinci, harga minyak goreng curah paling murah terdapat di Kepulauan Riau yakni Rp15.700 per liter. Sebaliknya, harga minyak goreng curah paling mahal ada di Provinsi Papua senilai Rp28.500 per liter.
Tak jauh berbeda, harga minyak goreng kemasan bermerek 1 dan bermerek 2 juga menunjukkan kenaikan masing-masing 0,19 persen dan 0,78 persen. Alhasil harga minyak goreng kemasan bermerek 1 menjadi Rp26.800 per liter, sedangkan harga minyak goreng kemasan bermerek 2 Rp25.900 pada hari ini, Senin (23/5/2022).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa alasan dibukanya keran ekspor CPO karena harga minyak goreng telah turun di pasaran. Menurutnya, sebelum ada pelarangan ekspor harga migor curah ada di kisaran Rp19.800/liter.
“[Namun] setelah adanya larangan ekspor, harga rata-rata nasional turun jadi Rp 17.200 sampai Rp 17.600," kata Jokowi dalam keterangan pers secara virtual, Kamis (19/5/2022).
Namun, dalam catatan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), minyak goreng curah belum cukup melimpah di pasar tradisional, sehingga harga masih di kisaran 18.000/liter bahkan ada yang 19.000/ liter.
“IKAPPI meminta kepada kementerian teknis untuk mencari formulasi yang tepat agar distribusi bisa berjalan dengan baik dan keberadaan minyak goreng melimpah di pasar,” kata Sekjen IKAPPI Reynald Sarijowan, Minggu (22/5/2022).