Bisnis.com, JAKARTA - Kadin Aceh berkomitmen mendatangkan investor baru guna menggali peluang usaha baru dan menggerakkan pembangunan ekonomi yang tidak hanya mengandalkan anggaran pemerintah baik APBN maupun APBA atau APBK di kabupaten/kota.
Kabar tentang tekad Aceh menghidupkan potensi investasi baru menjadi satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.
Berikut ini highlight dari Bisnisindonesia.id, Sabtu (2/7/2022):
1. Tekad Aceh Hidupkan Potensi Investasi Baru
Aceh bertekad menghadirkan lebih banyak investor untuk membuka potensi ekonomi dan perdagangan di berbagai sudut wilayah. Upaya tersebut seiring momentum pembentukan pengurus Kamar dagang dan industri (Kadin) Aceh yang baru hasil pemilihan pekan lalu.
"Kami harus datangkan investor atau kami sendiri sebagai pengusaha Aceh yang akan jadi investor," kata Ketua Kadin Aceh terpilih M Iqbal Piyeung.
Kadin Aceh akan membantu kemudahan berusaha akses kepada berbagai pelaku usaha di Aceh baik di sektor konstruksi, jasa, pertanian, perkebunan hingga usaha kecil menengah (UKM). "Kami akan membantu usaha dari semua sektor, serta kesempatan memperoleh modal usaha dari perbankan."
2. Laju Kinerja Alfamart (AMRT) Tak Terbendung
Prospek emiten ritel pengelola Alfamart, Alfamidi, hingga Lawson, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dipercaya cerah karena bertabur sentimen positif mulai dari kinerja yang terus bertumbuh, hingga beberapa aksi perseroan di tahun ini.
Menilik kinerja perseroan pada kuartal I/2022, berdasarkan laporan keuangan AMRT mencatatkan pertumbuhan kinerja baik dari penjualan maupun laba. Di mana penjualan bersih perseroan mengalami kenaikan 19,07 persen.
Pengelola Alfamart tersebut, mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp22,90 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini, sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp19,23 triliun.
3. Ekonomi Digital Tunggu UU Perlindungan Data Pribadi
Seiring kian meluasnya penerapan digitalisasi dalam geliat ekonomi dan perdagangan, pengesahan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) dinilai sudah sangat mendesak.
Apalagi peluang serta potensi ekonomi digital Indonesia diprediksi mencapai 146 miliar dolar AS pada tahun 2025 dan bakal meningkat hingga 330 miliar dolar AS pada 2030.
Sementara sejak setahun terakhir kalangan pelaku bisnis termasuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terus didorong untuk menerapkan pemasaran digital sehingga mampu lebih banyak yang on boarding di marketplace dan bersaing dengan produk impor.
4. Tantangan Mengadang di Jalur Pemulihan Kinerja CTRA
PT Ciputra Development Tbk. sukses mencetak kenaikan kinerja keuangan yang signifikan pada kuartal pertama tahun ini. Namun, mampukah kinerja ini berlanjut di tengah tantangan resesi global dan pengetatan moneter?
Ciputra Development mencatatkan lonjakan peningkatan laba bersih hingga 72,9 persen menjadi Rp420,7 miliar di kuartal I/2022, dari Rp243,3 miliar dibandingkan kuartal I/2021. Analis melihat terdapat beberapa katalis yang dapat mempengaruhi kinerja CTRA di paruh kedua tahun ini.
Emiten dengan kode saham CTRA mengantongi prapenjualan atau marketing sales Rp1,9 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2022. Sebelumnya, Direktur CTRA, Harun Hajadi, mengungkapkan jumlah realisasi ini setara dengan periode yang sama pada 2021.
5. Geliat Kredit Pertambangan & Penggalian di Tengah Krisis Energi
Kredit perbankan untuk sektor pertambangan dan penggalian kembali mencatatkan pertumbuhan tertinggi pada Mei 2022, dibandingkan kredit perbankan ke sektor lainnya. Potensi pertumbuhannya pun belum berakhir, seiring dengan kembali meningkatnya permintaan batu bara.
Kredit sektor pertambangan ini berpotensi kembali melonjak, terutama pertambangan batu bara, jika negara-negara barat melonggarkan komitmen mereka pada energi bersih. Namun, laju pertumbuhannya diperkirakan tidak akan serta merta meningkat drastis karena faktor itu.
Merujuk data Analisis Perkembangan Uang Beredar Mei 2022 dari Bank Indonesia, total kredit investasi yang disalurkan perbankan pada Mei 2022 tercatat sebesar Rp1.540,3 triliun, tumbuh 7,54 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Dari jumlah tersebut, kredit yang disalurkan ke sektor pertambangan tercatat sebesar Rp81,7 triliun atau tumbuh 57,9 persen year-on-year (YoY).