Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/BKPM mencatat, kontribusi penanaman modal asing (PMA) pada kuartal II/2022 mencapai Rp163,2 triliun atau 54,0 persen dari total investasi. Capaian tersebut meningkat 39,7 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, kontribusi PMA di kuartal ini merupakan yang tertinggi bila dibandingkan dengan beberapa kuartal sebelumnya.
"Hal ini banyak ditunjang oleh realisasi aktivitas hilirisasi tambang dan industri petrokimia yang saat ini sudah banyak memasuki tahap konstruksi," katanya dalam konferensi pers, Rabu (20/7/2022).
Kemudian jika dilihat dari asal negara, kontribusi investasi terbesar PMA berasal dari Singapura dengan nilai investasi sebesar US$3,1 miliar, diikuti Tiongkok US$2,3 miliar, Hongkong RRT US$1,4 miliar, Jepang US$0,9 miliar dan
AS US$0,8 miliar.
Diakui Bahlil, situasi perekonomian global saat ini dipenuhi dengan ketidakpastian, akibat perang Rusia dan Ukraina serta pengetatan suku bunga oleh bank sentral AS sehingga akan menjadi tantangan berat bagi iklim investasi di Indonesia di masa mendatang.
Kendati demikian, dengan melihat kinerja ekonomi Indonesia saat ini serta pertumbuhan realisasi investasi, BKPM optimistis dapat mengejar target realisasi investasi yang ditargetkan oleh Presiden Jokowi di Rp1.200 triliun pada 2022.
"[Ini] dapat dicapai dengan kerja bersama pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para investor," ujarnya.
Kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) Capai Rp163,2 Triliun pada Kuartal II/2022
Capaian PMA meningkat 39,7 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Novita Sari Simamora
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu