Bisnis.com, JAKARTA - Hubungan perdagangan derivatif lintas batas antara Singapore Exchange Ltd. dan National Stock Exchange of India Ltd. (NSE) telah dimulai, setelah mengalami penundaan bertahun-tahun.
Kerja sama ini sekaligus mengakhiri perseteruan pahit yang membuat investor global kesulitan. NSE IFSC-SGX Connect secara resmi diluncurkan oleh Perdana Menteri India Narendra Modi pada hari Jumat (29/8/2022).
Akses lintas batas tersebut, mirip dengan koneksi Hong Kong-Shanghai, memungkinkan investor global untuk memperdagangkan saham yang terdaftar di bursa lokal India alih-alih pengaturan sebelumnya yang mengizinkan perdagangan semacam itu hanya melalui bursa Singapura.
Dimulainya hubungan juga menandai berakhirnya pertengkaran yang meletus pada 2018 setelah bursa Singapura mengumumkan rencana untuk memperkenalkan perdagangan berjangka saham tunggal pada beberapa saham perusahaan terbesar di India. Dua bursa ini, bagaimanapun, mampu menghidupkan kembali pembicaraan, yang mengarah ke hubungan perdagangan.
Dengan adanya perjanjian ini, investor di India dan di seluruh dunia sekarang dapat memperdagangkan kontrak Nifty yang terdaftar di NSE IFSC dengan lancar mengikuti manajemen risiko global dan standar kliring. Investor juga akan memiliki akses real-time ke data pasar NSE IFSC.
Dikutip dari Financial Express, NSE memiliki perjanjian lisensi dengan Singapore Stock Exchange (SGX) untuk Nifty 50, Nifty Bank dan tiga indeks ekuitas lainnya untuk perdagangan produk derivatif pada indeks ini di SGX.
Seiring perkembangan, produk ini, terutama Nifty 50, menjadi populer di kalangan dana asing yang menggunakannya untuk bertaruh pada ekuitas India. Sedemikian rupa sehingga aliran portofolio tinggi ke pasar India disertai dengan peningkatan volume perdagangan dalam kontrak Nifty di SGX.