Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur BI Tegaskan Ekonomi RI Belum Pulih meski Sudah Tumbuh Tinggi

Gubernur BI Perry mengingatkan bahwa perekonomian ke depan masih menghadapi tantangan, terutama dampak dari gejolak perekonomian global yang tinggi saat ini.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan keterangan dalam konferensi pers triwulanan KSSK di Jakarta, Senin (1/8/2022). Dok: Youtube Kemenkeu
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan keterangan dalam konferensi pers triwulanan KSSK di Jakarta, Senin (1/8/2022). Dok: Youtube Kemenkeu

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia belum kembali pulih meski mencatatkan pertumbuhan yang tinggi pada kuartal II/2022.

Ekonomi kita bisa tumbuh sangat tinggi 5,44 persen, tapi ini belum pulih. Rakyat baru mulai bisa makan enak itu setelah Ramadan kemarin, sebelumnya tidak bisa makan enak karena Covid-19,” katanya dalam acara Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan, Rabu (10/8/2022).

Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2022 tercatat tumbuh sebesar 5,44 persen secara tahunan, jauh di atas capaian kuartal sebelumnya 5,01 persen.

Pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh permintaan domestik yang terus meningkat, terutama konsumsi rumah tangga, dan kinerja ekspor yang tetap tinggi.

Namun demikian, Perry mengingatkan bahwa perekonomian ke depan masih menghadapi tantangan, terutama dampak dari gejolak perekonomian global yang tinggi saat ini.

Dia menyampaikan, perekonomian dunia terancam menurun, bahkan menuju resesi dan stagflasi di berbagai negara.

Kenaikan harga komoditas pangan dan energi yang bergejolak, hingga pengetatan kebijakan moneter yang dilakukan negara maju, dikhawatirkan akan mengganggu aktivitas perekonomian di dalam neteri, khususnya dampak ke tingkat inflasi di dalam negeri.

Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia ebih tinggi jika dibandingkan dengan beberapa negara mitra dagang utama Indonesia.

Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan perekonomian negara mitra dagang Indonesia tetap tumbuh positif pada kuartal II/2022, di tengah tantangan laju inflasi yang tinggi. China misalnya, mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,4 persen pada kuartal II/2022, melambat jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya atau periode yang sama pada tahun lalu.

Ekonomi Amerika Serikat juga tumbuh melambat sebesar 1,6 persen pada kuartal II/2022. Sejalan dengan itu, ekonomi Uni Eropa tumbuh sebesar 4,0 persen juga melambat dari periode kuartal sebelumnya.

Sejumlah negara di Asia juga mencatatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi, seperti Korea Selatan dan Singapura, yang masing-masing tumbuh sebesar 2,9 persen dan 4,8 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper