Bisnis.com, JAKARTA- Holding BUMN pangan Indonesia (ID FOOD) PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) melalui 2 anak usahanya menerbitkan 16 resi gudang untuk gula kristal putih (GKP).
Plt Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Didid Noordiatmoko, mengatakan kedua anak usaha tersebut antara lain PT Pabrik Gula Rajawali I dan PT Pabrik Gula Candi Baru.
Menurut data Bappebti sampai dengan 25 Agustus 2022, jelasnya, penerbitan resi gudang GKP di PT RNI yang mencapai 16 resi gudang tersebut memiliki total volume 10,05 ton dengan nilai mencapai Rp115,5 miliar.
"Dan sebanyak 9 resi telah dibiayai oleh Bank BJB dengan nilai mencapai Rp53 miliar,” kata Didi via siaran pers seperti dikutip pada Sabtu (27/8/2022).
Dengan adanya SRG, lanjut Didid, komoditas dapat digunakan sebagai agunan untuk memperoleh pembiayaan tanpa agunan lain. Sekaligus, menjadi akses pembiayaan bagi pelaku usaha komoditas dari hulu hingga hilir.
Pembiayaan yang diberikan, sambung Didid, dapat membantu likuiditas, baik untuk memperoleh harga yang lebih bersahabat maupun meningkatkan skala usaha.
Baca Juga
Berbagai upaya dalam mendorong pelaksanaan SRG secara nasional juga dilakukan pemerintah melalui pembangunan infrastruktur gudang, pemberian alat sarana prasarana penambahan nilai komoditas yang disimpan di gudang SRG.
Sampai dengan menyediakan sistem informasi sebagai wujud digitalisasi sistem perdagangan hingga memberikan pembekalan soft skill untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme pemangku kepentingan SRG.
Sebagai informasi, hingga saat ini telah diterbitkan sebanyak 4.771 resi gudang untuk 16 komoditas seperti gabah, beras, jagung, kopi, rumput laut, kakao, rotan, garam, lada, ayam karkas beku, ikan, kedelai, gambir, bawang merah, gula dan timah.
Total volume seluruh komoditas tersebut mencapai 153.783,76 ton dengan nilai Rp2,09 triliun dan nilai pembiayaan Rp 1,3 triliun.
Penerbitan resi gudang tersebut dilakukan di 174 gudang SRG di 125 kabupaten/kota yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia.