Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Ketidakpastian Ekonomi, LTLS Mulai Atur Strategi Pertahankan Kinerja

Pada paruh pertama tahun ini, LTLS mencatat pendapatan sebesar Rp4,06 triliun, naik 32% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,07 triliun.
Salah satu fasilitas produksi PT Lautan Luas Tbk./lautan-luas.com
Salah satu fasilitas produksi PT Lautan Luas Tbk./lautan-luas.com

Bisnis.com, JAKARTA- PT Lautan Luas Tbk tetap optimis Indonesia akan mampu keluar dari situasi sulit kendati ada potensi ancaman inflasi tinggi.

Dunia tengah menghadapi situasi inflasi tinggi dan resesi ekonomi. Namn, Indonesia hingga saat ini masih mampu mejaga kestabilan ekonomi yang didukung sejumlah faktor, misalnya kebijakan Bank Indonesia yang berupaya menjaga kestabilan ekonomi dengan memutuskan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,75%.

Eurike Hadijaya, Investor Relation LTLS, menilai kenaikan suku bunga acuan BI di level 0,25% masih sesuai dengan ekspektasi pasar, sehingga dampaknya masih bisa dikelola.

“Kinerja semester I/2022, kami ditutup dengan peningkatan laba yang cukup signifkan, di mana kami dimana kami berhasil meningkatkan pendapatan dan mempertahankan marjin laba di tengah berbagai tantangan ekonomi global yang masih melambat. Kedepannya, kami akan terus memfokuskan penjualan kepada industri makanan dan minuman, Personal Home Care dan air,” jelas Eurike, dikutip Kamis (8/9/2022). 

Pada paruh pertama tahun ini, LTLS mencatat pendapatan sebesar Rp4,06 triliun, naik 32% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,07 triliun.

Perolehan laba bersih perseroan juga tumbuh menjadi Rp181 miliar, naik 134% dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 77 miliar.

Untuk menjaga kinerja di sisa tahun ini, Eurike membeberkan bahwa LTLS akan meneruskan strategi pertumbuhan kinerja berkelanjutan yang telah dicanangkan di awal tahun. LTLS juga terus melihat peluang yang ada jelang akhir tahun.

Di sisi lain, berdasarkan laporan keuangan LTLS semester I/2022, beban bongkar muat, pengiriman dan transportasi sebesar 5,62 % terhadap keseluruhan beban pokok penjualan dan jasa. Sehingga, kenaikan harga BBM harusnya tidak signifikan berpengaruh. 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper