Bisnis.com, SOLO - PT Pertamina Patra Niaga melalui Corporate Secretary-nya, Irto Ginting, buka suara tentang kritik masyarakat tentang kualitas BBM Pertalite yang dinilai lebih buruk dari sebelumnya.
Seperti diketahui, belakangan ini viral keluhan masyarakat yang menyebut kualitas BBM Pertalite mengalami penurunan.
Pengguna Facebook dengan nama Alif Muhammad Firdaus mengungkapkan pengalamannya dalam pengisian Pertalite.
Menurutnya, mobil Suzuki Ertiga GX tahun 2014, yang diisi BBM Pertalite dengan kapasitas 45 Liter biasanya tahan hingga satu minggu.
Akan tetapi, belakangan ini setelah diperhatikan, mobil yang sama dan diisi BBM Pertalite yang sama hanya tahan empat hari saja.
"Kok cuman 4 hari ya dengan pemakaian yang sama dan yang anehnya waktu di parkiran jarum masih di paling atas lok seharian dijemur jadi jam bensin di tengah," keluh Alif di Facebook.
Baca Juga
Menaggapi keluhan tersebut, Irto Ginting akhirnya membongkar akar masalahnya. Meski demikian, Irto Ginting menegaskan bahwa tidak ada penurunan kualitas Pertalite seperti yang dikeluhkan masyarakat.
Dia pun menegaskan jika standar dan mutu BBM Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 Yang Dipasarkan Di Dalam Negeri.
"Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diijinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal)," kata Irto kepada Bisnis, Rabu (21/9/2022).
Lalu apa masalahnya?
Irto Ginting mengatakan bahwa penguapan dapat berubah lebih cepat jika temperatur penyimpanan meningkat.
Secara spesifikasi, batasan maksimum untuk penguapan (atau yang biasa dikenal dengan istilah destilasi) Pertalite adalah 10 persen, dibatasi maksimal 74 derajat Celcius.
"Secara umum produk Pertalite ada di suhu 50 derajat Celcius. Artinya, pada saat temperatur 50 derajat Celcius, Pertalite sudah bisa menguap hingga 10 persen. Semakin tinggi temperatur, maka akan semakin tinggi tingkat penguapannya," jelasnya.
Jadi, ketika kendaraan dibiarkan terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama, maka tentu saja proses penguapan menjadi lebih aktif.
Hal inilah yang membuat BBM Pertalite yang digunakan seperti mudah habis. Untuk mengatasi hal tersebut, Bisnis.com menyarankan agar masyarakat memarkirkan kendaraannya di tempat yang lebih teduh.