Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLTP Sarulla dan Rantau Dedap Beres, Inpex Geothermal Incar Proyek PLTP Anyar?

Inpex Geothermal pemain sektor energi asal Jepang belum menetapkan target PLTP anyar setelah rampungnya operasi PLTP Sarulla dan Rantau Dedap di Sumatra.
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga panas bumi atau PLTP/Istimewa
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga panas bumi atau PLTP/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pelat merah Jepang, Inpex Corporation melalui anak perusahaannya, Inpex Geothermal Ltd., belum bisa mengungkap rencana terkait proyek  panas bumi berikutnya di Indonesia.

“Suatu keberuntungan bagi kami bisa bergabung dengan proyek ini, untuk saat ini kami belum bisa mengatakan proyek mana lagi yang akan kami bersamai,” ungkap Chief Representative Inpex Geothermal Takefumi Sakuraba., saat ditemui di acara konferensi pers pembukaan kantor Inpex Geothermal Ltd., Jakarta di kawasan Senayan pada Selasa (12/12/2022).

Selain PLTP, Takefumi mengungkapkan Inpex Geothermal tidak berencana masuk ke dalam proyek lain, di luar PLTP. Sebab, untuk sektor lainnya seperti hulu migas telah digarap anak usaha Inpex lainnya, yakni Inpex Masela Ltd,. yang memegang kepemilikan saham Blok Masela sebesar 65 persen.

“Untuk Inpex Geothermal ini PLTP, tapi untuk bidang yang lain di anak usaha yang lain,” kata Takefumi.

Sebelumnya, Inpex Geothermal Ltdberhasil mengakuisisi 27,4 persen saham proyek panas bumi Rantau Dedap, Sumatra Selatan yang sebelumnya dimiliki oleh ENGIE.

Kepemilikan saham di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap ini, sebelumnya dikuasai  ENGIE, Marubeni Corporation Indonesia, Tohoku Electric Power Co., dan PT Supreme Energy.

Rantau Dedap diketahui merupakan PLTP yang mulai beroperasi secara komersial sejak Desember 2021 lalu. PLTP yang terletak di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat, dan Kota Pagar Alam Sumatra Selatan ini berkapasitas 98,4 Megawatt (MW).

Sebelum Rantau Dedap, Inpex melalui anak usahanya Inpex Geothermal Sarulla juga telah menggarap PLTP Sarulla-Sumatra Utara unit pertama dengan kapasitas 110 MW dan beroperasi secara komersial sejak Maret 2017 lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Widya Islamiati
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper