Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semua Negara Berebut Investasi, Jokowi: Pemda Permudah Perizinan!

Presiden Jokowi meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk mempermudah perizinan investasi.
Presiden Jokowi bersama Seskab Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebelum bertolak ke Papua, Selasa (30/08/2022)./BPMI Setpres
Presiden Jokowi bersama Seskab Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebelum bertolak ke Papua, Selasa (30/08/2022)./BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mengingatkan para pemerintah daerah (Pemda) untuk mempermudah proses perizinan sebagai upaya menjaga iklim investasi di Indonesia.

Jokowi menyampaikan investasi menjadi kunci pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi Indonesia. Saat ini, katanya, berbagai negara tengah berlomba-lomba untuk memperebutkan investasi.

“Semua negara memperebutkan investasi. Sehingga saya minta tolong untuk dicek kembali mengenai kemudahan perizinan, cek kembali karena kami dalam praktiknya masih lama,” jelasnya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) 2023, Kamis (23/02/2023).

Indonesia mematok target investasi mencapai Rp1.400 triliun pada 2023. Untuk itu, dengan kemudahan perizinan investasi menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Kepala Negara tersebut menyayangkan proses perizinan di era digital saat ini masih membutuhkan waktu berbulan-bulan. Jokowi meminta Pemda untuk mempercepat proses perizinan dalam hitungan hari.

“Hitungannya harusnya izin jaman digital ini harusnya jam, jangan berbulan-bulan, paling lambat itu ya hari lah, kalau bisa jam,” tegasnya.

Adapun, realisasi investasi menjadi penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu upayanya adalah dengan melakukan hilirisasi di daerah. Menurut Presiden, setiap daerah memiliki potensi untuk melakukan hilirisasi.

"Jangan hanya berfikir hilirisasi ada di nikel, di tembaga. Di perikanan, pertanian, perkebunan memiliki potensi yang besar juga dan semua daerah memiliki ini semuanya," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan realisasi investasi sepanjang 2022 mencapai Rp1.207,2 triliun atau naik 34 persen secara tahunan. Realisasi tersebut menjadi yang terbesar dalam sejarah.

Bahlil juga telah menyusun peta jalan hilirisasi hingga 2040 dan menyebutkan bahwa kebutuhan investasi akan mencapai US$545,3 miliar dengan delapan sektor prioritas.

Adapun, dari 8 sektor prioritas tersebut, Bahlil menunjukkan terdapat 21 komoditas prioritas untuk hilirisasi, di antaranya batubara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, dan emas perak.

Selain itu juga hilirisasi terhadap aspal buton, minyak bumi, serta gas bumi. Sementara komoditas lainnya, yaitu kelapa sawit, kelapa, karet, biofuel, kayu log, getah pinus, udang, perikanan, rajungan, rumput laut, dan garam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper