Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Habitat for Humanity Bagi Solusi Pengentasan Permukiman Kumuh di Indonesia

Habitat for Humanity kini tengah menggencarkan kampanye 5 tahun bertajuk Home Equals yang bertujuan untuk meningkatkan akses hunian layak di permukiman formal. 
National Director Habitat for Humanity Indonesia Susanto Samsudin (kanan) didampingi Vice President Asia Pacific Habitat for Humanity International Luis Noda memberikan pemaparan dalam kunjungan ke redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (6/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
National Director Habitat for Humanity Indonesia Susanto Samsudin (kanan) didampingi Vice President Asia Pacific Habitat for Humanity International Luis Noda memberikan pemaparan dalam kunjungan ke redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (6/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Habitat for Humanity telah berhasil membangun 38.300 rumah layak huni di berbagai daerah sejak 1997 hadir di Indonesia dan membantu 195.000 keluarga. Aktivitas filantropis ini dilakukan mengingat polemik permukiman kumuh yang tak kunjung mereda. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2021, rumah tidak layak huni di Indonesia mencapai 39,1 persen. Sementara itu, data Bappenas 2019 mencatat sebanyak 2,36 juta rumah tidak layak huni. 

Vice President Executive Asia-Pacific Habitat for Humanity Luis Noda mengatakan masih banyak permukiman informal yang tidak memadai, terutama di perkotaan. Padahal, jumlah orang yang datang ke kota terus bertambah. 

"Kota tidak siap untuk menerima semua perpindahan orang-orang ini, sementara kebutuhan perumahan terus bertambah dengan cepat. Sehingga, mereka akhirnya tinggal di bantaran sungai, daerah kumuh, kami menyebutnya pemukiman informal," kata Luis saat berkunjung di Kantor Bisnis Indonesia, Kamis (6/7/2023). 

Dalam menyelesaikan program tersebut, Habitat for Humanity kini tengah menggencarkan kampanye 5 tahun bertajuk Home Equals yang bertujuan untuk meningkatkan akses hunian layak di permukiman formal. 

Berdasarkan datanya, saat ini lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia menempati atau tinggal di permukiman kumuh. Angka tersebut terus meningkat, bahkan diproyeksi meningkat hingga 3 miliar orang tinggal di daerah kumuh pada tahun 2050. 

"Kami baru saja memulai kampanye ini untuk memberikan kesadaran, kekuatan advokasi, untuk membantu masyarakat yang tinggal di permukiman informal, dan itu akan berlangsung selama 5 tahun," ujarnya. 

Menurutnya, kampanye tersebut dapat tercapai melalui kolaborasi Pentahelix, mulai dari dukungan Pemerintah, Program CSR Swasta, Akademisi, dan organisasi nirlaba lainnya. 

Kampanye ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup 4 persen secara global, kualitas pendidikan yang meningkat 28 persen secara nasional, dan 10,5 persen peningkatkan ekonomi nasional. 

National Director Habitat for Humanity Indonesia, Susanto mengatakan dana kampanye Home Equals di Indonesia telah mencapai US$100.000 atau setara dengan Rp1,5 miliar. 

Salah satu proyek yang tengah dilakukan saat ini yaitu membantu membangun hunian layak bagi para nelayan yang ada di Tanjung Kait, Tangerang. Dalam hal ini, pihaknya telah akan membangun rumah untuk 98 nelayan tersebut. 

"Kita kerja sama mereka sudah cari dana dengan pergeseran dana APBD mereka akan bangun dananya Rp4,7 miliar dana APBD tangerang untuk bangun rumahnya," tandasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper