Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dino Patti Djalal: US-China Memanas, Tenang Asean Tetap Untung!

Mantan Wakil Menlu dan Founder FPCI mengatakan bahwa Asean akan tetap diuntungkan di tengah memanasnya persaingan AS-China.
Dino Patti Djalal/Youtube
Dino Patti Djalal/Youtube

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri dan Founder Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal mengutarakan bahwa Asean akan tetap diuntungkan ditengah persaingan antara Amerika Serikat (AS) dan China. 

Menurutnya, siapapun pihak yang menang diantara persaingan AS dan China, Asean tetap menjadi pemenang. 

“Kami menyukai fakta bahwa AS dan China bersaing dalam pendidikan, siapa yang mendapat beasiswa lebih banyak,” ungkap Dino dalam diskusi Asean’s Strategic Positioning in an Era of Geopolitical and Geoeconomic Disruption, Senin (4/8/2023). 

Lebih lanjut, Dino mengutarakan bahwa kini ada lebih banyak pelajar Indonesia yang belajar di China dibandingkan di Amerika Serikat dalam hal investasi, teknologi, pariwisata.

Dia juga senang jika kedua negara dengan skala ekonomi terbesar di dunia tersebut terus bersaing dalam berbagai hal. 

“Masalahnya, kita harus menjaga agar persaingan itu tetap sehat dan tidak mengorbankan negara-negara di kawasan ini,” jelasnya.

Selain itu, Dino mengatakan bahwa dalam hal perdagangan China telah melakukan hal jauh lebih baik dibandingkan AS. 

Dia mengutarakan bahwa kini perdagangan antara Indonesia-US adalah sekitar US$30 miliar. Sedangkan, perdagangan Indonesia-China saat ini sudah menembus sekitar US$150 miliar dan bisa dua kali lipat lagi. 

“Jadi Amerika Serikat harus benar-benar mengejar ketinggalannya dalam hal perdagangan,” jelas Dino, dimana pada suatu saat perdagangan Indonesia-China bisa sebesar 10 kali lipat dari perdagangan Indonesia-AS.

Kemudian, Dino mengutarakan bahwa AS sebenarnya adalah investor terbesar di Asia Tenggara. Namun, investasi tersebut dia sebut tidak benar lantaran diinvestasikan lewat Singapura. 

Sedangkan jika melihat China, Negeri Tirai Bambu tersebut mengejar ketertinggalannya dengan berinvestasi secara lebih merata di seluruh Asia Tenggara. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper