Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut industri alat kesehatan mampu menyumbang devisa negara yang cukup signifikan melalui kinerja ekspor yang positif.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mengungkapkan, kinerja ekspor produk alat kesehatan sepanjang 2023 mencapai US$209,4 juta atau setara Rp3,27 triliun.
“Pemerintah Indonesia terus mendorong industri alat kesehatan dalam negeri untuk melakukan ekspansi ke pasar internasional termasuk Uni Emirat Arab,” ujar Taufiek dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (9/2/2024).
Taufiek menuturkan, Uni Emirat Arab menjadi tujuan ekspor penting, mengingat lokasinya yang strategis sebagai hub internasional untuk menembus pasar Eropa hingga Afrika.
Sejumlah jenis alat kesehatan lokal yang dapat didorong diantaranya perabotan rumah sakit (hospital furniture). Dia mengatakan, produk tersebut telah memenuhi standar International Organization for Standardization (ISO) dan telah memenuhi persyaratan keamanan mutu dan manfaat internasional.
Guna dapat melakukan ekspansi ke kawasan Timur Tengah, industri alat kesehatan dalam negeri baru-baru ini turut serta dalam pameran Arab Health 2024. Ini merupakan pameran sektor kesehatan terbesar kedua di dunia. Tercatat lebih dari 3.450 eksibitor serta 110.000 healthcare professional dari 180 negara ikut serta dalam pameran ini.
Baca Juga
Taufiek menyampaikan, sebanyak 19 perusahaan lokal menampilkan produk unggulannya di Pavilion Indonesia seluas 90 meter persegi. Produk-produk yang dipamerkan diantaranya ventilator, perangkat elektromedikal, alat suntik, hingga alat ukur tekanan darah.
Keikutsertaan Indonesia dalam pameran tersebut sekaligus untuk menarik investasi ke Indonesia, menjelaskan regulasi Pemerintah Indonesia di bidang pengembangan industri alat kesehatan, serta mempromosikan produk alat kesehatan dalam negeri pada pasar internasional.