Bisnis.com, JAKARTA -- Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) akan kembali mencatat rekor dengan majunya dua politisi sangat senior dalam kontestasi.
Presiden petahana Joe Biden (81) dan mantan Presiden Donald Trump (78) telah meraih nominasi dari partai masing-masing untuk kembali bertanding ulang memperebutkan suara masyarakat guna menjadi Presiden Amerika Serikat.
Siapapun di antara keduanya yang memenangkan kontestasi akan keluar sebagai Presiden Tertua saat pelantikan pada Januari 2025 mendatang. Sebagai pengingat, Joe Biden saat ini memegang rekor dengan berusia 78 tahun saat dilantik pada 2021.
Sedangkan jika Trump yang memenangkan kontestasi maka ia akan berusia 79 tahun. Sebaliknya, jika Biden yang menang maka sosok ini akan memperbaharui rekor atas namanya sendiri.
Mengutip Reuters, Rabu (13/3/2024) Biden diketahui membutuhkan 1.968 delegasi untuk memenangkan nominasi calon presiden darj Partai Demokrat. Menurut Edison Research, Ia telah melewati angka tersebut pada Selasa malam (12/3) ketika hasil mulai masuk dari kontes primer di Georgia.
Hasil juga diperoleh dari Mississippi, negara bagian Washington, Kepulauan Mariana Utara, dan Demokrat yang tinggal di luar negeri.
Baca Juga
Beberapa jam kemudian, Trump mencapai 1.215 delegasi yang diperlukan untuk mengamankan nominasi presiden dari Partai Republik saat empat negara mengadakan kontes. Diketahui bahwa Ada 161 delegasi yang dipertaruhkan pada hari Selasa (12/3) di Georgia, Hawaii, Mississippi, dan negara bagian Washington.
Biden mengeluarkan pernyataan setelah dia mengamankan pencalonan Demokrat, membidik apa yang disebutnya sebagai kampanye kebencian balas dendam, dan pembalasan dendam Trump yang mengancam gagasan tentang Amerika itu sendiri.
“Para pemilih sekarang punya pilihan untuk menentukan masa depan negara ini. Apakah kita akan berdiri dan membela demokrasi kita atau membiarkan orang lain meruntuhkannya? Akankah kita mengembalikan hak untuk memilih dan melindungi kebebasan kita atau membiarkan ekstremis merampas kebebasan kita?” jelas Biden.
Sedangkan di lain sisi, Trump mengatakan bahwa tidak ada waktu untuk merayakan kemenangannya atas nominasi tersebut dan berfokus mengalahkan Biden yang ia sebut sebagai presiden terburuk dalam sejarah AS.
“Kami akan melakukan pengeboran. Kita akan menutup perbatasan kita. Kita akan melakukan hal-hal yang belum pernah dilihat orang sebelumnya. Dan kita akan membuat ekonomi negara kita menjadi yang terbaik di dunia," terang Trump.
Kemudian, baik Biden maupun Trump, keduanya berfokus pada pemilihan umum yang akan dihelat pada 5 November 2024, mengadakan rapat kontra di Georgia pada hari Sabtu (10/3).
Biden juga diketahui meluncurkan kampanye yang lebih agresif pada Jumat (8/3) dengan mengumumkan akan melakukan tur ke beberapa negara bagian, sembari melakukan pembelian iklan sebesar US$30 juta, atau sekitar Rp467 miliar.
Tim kampanye juga mengumpulkan US$10 juta dalam waktu 24 jam, atau sekitar Rp155 miliar, setelah pidato kenegaraan Biden, yang menambah keunggulan finansial Partai Demokrat atas Partai Republik.