Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan AS Janet Yellen akan mengakhiri pertemuan empat hari di China dengan kunjungan ke Bank Sentral (PBOC). Dalam pertemuannya dengan sejumlah petinggi, dia menekankan pendapatnya agar para pemimpin China mengendalikan kelebihan kapasitas industri dan meningkatkan permintaan domestik.
Yellen melakukan perjalanan keduanya ke China dalam sembilan bulan untuk lebih meredakan ketegangan antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Dia menyuarakan kekhawatiran mengenai pertumbuhan pesat ekspor kendaraan listrik, baterai, panel surya, dan barang-barang energi ramah lingkungan lainnya di China.
Dia berpendapat bahwa dukungan negara China telah menyebabkan kapasitas produksi jauh melebihi permintaan domestik, dan ekspor akan mengancam lapangan kerja di AS dan negara-negara lain.
Yellen berbicara panjang lebar tentang masalah ini dengan Perdana Menteri China Li Qiang dan juga bertemu dengan Menteri Keuangan Lan Foan pada hari Minggu. Dia juga bertemu dengan mantan wakil perdana menteri Liu He pada hari Senin.
Dalam pembacaan pertemuan keuangan, Departemen Keuangan mengatakan Yellen dan Lan membahas prospek makroekonomi dan perkembangan keuangan di Amerika Serikat dan Tiongkok.
“Mereka juga membahas peran penting yang dapat dimainkan oleh Departemen Keuangan dan Kementerian Keuangan dalam menjaga saluran komunikasi yang tahan lama antara AS dan Tiongkok,” kata Departemen Keuangan, mengutip Reuters.
Baca Juga
Li menolak pernyataan Yellen, menurut kantor berita negara Xinhua, yang mengutip dia yang mengatakan bahwa AS harus "menahan diri untuk tidak mengubah masalah ekonomi dan perdagangan menjadi masalah politik atau keamanan" dan memandang masalah kapasitas produksi dari sudut pandang yang "berorientasi pasar dan sudut pandang umum".
Menteri Perdagangan China Wang Wentao menyuarakan keberatan yang lebih tajam dalam pertemuan meja bundar dengan produsen kendaraan listrik Tiongkok di Paris, dengan mengatakan bahwa pernyataan AS dan Eropa mengenai kelebihan kapasitas kendaraan listrik Tiongkok tidak berdasar.
“Perusahaan kendaraan listrik China mengandalkan inovasi teknologi berkelanjutan, sistem produksi dan rantai pasokan yang sempurna, serta persaingan pasar penuh untuk pengembangan pesat, bukan mengandalkan subsidi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif,” kata Wang dalam perjalanannya untuk membahas penyelidikan anti-subsidi di Uni Eropa.
Yellen akan mengakhiri perjalanannya ke Guangzhou dan Beijing dengan konferensi pers pada Senin (8/4/2024).