Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberikan sinyal untuk mengerek harga eceran tertinggi atau HET beras premium dan medium.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan, pihaknya tengah menyiapkan Peraturan Badan (Perbadan) untuk menyesuaikan harga eceran tertinggi beras.
“Iya kita akan siapkan [Perbadan],” kata Arief usai menghadiri Bisnis Indonesia Forum 2024, Selasa (30/4/2024).
Kendati begitu, Arief tidak menjabarkan lebih lanjut kapan HET beras akan dinaikkan dan berapa besar kenaikannya. Dia memastikan, penyesuaian HET terbaru akan dilakukan secepatnya.
Pemerintah juga tidak menutup kemungkinan untuk menurunkan HET jika produksi dalam negeri dan kesejahteraan petani meningkat.
“Agro input itu harus selalu diupdate, tapi nanti kebalikannya ya kalau produksinya tinggi, petaninya udah baik, kita harus bisa membaut balance antara hulu sama hilir,” ujarnya.
Baca Juga
Untuk diketahui, pemerintah kembali memperpanjang relaksasi HET beras premium hingga 31 Mei 2024. Kebijakan ini semula berakhir pada 24 April 2024.
Arief kala itu menyebut, ada potensi relaksasi HET beras ini akan permanen. Sejalan dengan hal tersebut, pihaknya tengah menyiapkan Perbadan baru untuk penyesuaian HET terbaru.
“Hari ini kami akan melakukan perpanjangan [HET beras] sampai 31 Mei, tetapi dengan catatan kita juga akan harmonisasi sehingga Peraturan Badannya akan ditetapkan. Hampir pasti angkanya untuk beras premium HET ada di 14.900,” kata Arief kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024).
Tak hanya HET beras premium, pemerintah juga berencana untuk mengerek harga beras medium. Arief menyebut, pemerintah akan mematok HET beras medium di kisaran Rp12.000 hingga Rp12.500 per kilogram, sesuai dengan zona wilayah.
Sebagai informasi, HET beras premium naik sebesar Rp1.000 untuk tiap wilayah sejak 10 Maret 2024. Di wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatra Selatan misalnya, HET yang semula Rp13.900 per kilogram kini dipatok menjadi Rp14.900 per kilogram.