Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Identifikasi 7 Ladang Migas 'Big Fish', Mayoritas di Indonesia Timur

Pertamina menjaring tujuh lapangan migas dengan potensi cadangan besar atau big fish sepanjang 2020 sampai dengan 2022.
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) menjaring tujuh lapangan migas dengan potensi cadangan besar atau big fish dari hasil survei seismik 2D pada 22 cekungan sepanjang 2020 sampai dengan 2022.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, luasan survei seismik itu mencapai sekitar 35.000 kilometer persegi. Saat ini, kata Nicke, perseroan tengah menjajaki kemitraan dengan calon kontraktor untuk ikut lelang prospek-prospek potensial hasil seismik tersebut. 

“Dalam hal ini tidak otomatis Pertamina mendapatkan [hak pengelolaan], kita pun harus melakukan bidding stage bersama mitra atau sendiri ini sedang proses,” kata Nicke saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (28/5/2024). 

Nicke mengatakan, sebagian besar potensi big fish itu terletak di Indonesia bagian timur, dengan kandungan mayoritas gas. 

Selepas hasil survei seismik itu, kata Nicke, perlu proses yang relatif panjang untuk bisa sampai pada tahap produksi. 

“Tetapi terakhir kita bisa mempercepat prosesnya menjadi sekitar 5 tahun, tapi tidak bisa langsung menghasilkan hari ini,” tuturnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta Pertamina untuk mengembangkan prospek minyak Buton, lapangan lepas pantai di Sulawesi Tenggara.  

Arifin menuturkan, prospek Buton diperkirakan mengandung potensi minyak mencapai 5 miliar barel. Prospek itu diidentifikasi setelah Kementerian ESDM mendorong pemetaan geoseismik beberapa tahun terakhir. 

“Jadi ini kita lagi dorong Pertamina untuk segera mengembangkan Lapangan Buton,” kata Arifin di Kantor Ditjen Migas, Jakarta, Jumat (19/4/2024). 

Menurut dia, monetisasi prospek Buton sekitar 20% telah mampu menghasilkan minyak sekitar 1 miliar barel. 

“Kita harus dorong supaya ini bisa jalan, buat investor yang penting rate of return-nya masuk,” tuturnya. 

Berdasarkan data yang dihimpun SKK Migas per 1 Januari 2022, terdapat puluhan cekungan dengan potensi sumber daya minyak mencapai 23,6 BBO dan gas mencapai 271,4 Tcf yang belum tereksplorasi.  

Di sisi lain, potensi kondensat diproyeksikan mencapai 955,17 MMSTB dan sumber daya yang terasosiasi dengan gas sebesar 53,12 Bscf. 

Adapun, tiga potensi cekungan dengan kandungan minyak tinggi di antaranya terdapat di Sumatra Selatan (3,5 BBO), Sumatra Utara (2,7 BBO), dan Jawa Timur (2,7 BBO).  

Sementara itu, terdapat tiga potensi cekungan dengan kandungan gas tinggi yang tersebar di Bintuni (72,7 Tcf), Sumatra Utara (51,3 Tcf) dan Aru-Tanimbar (23,7 Tcf).   


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper