Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkap kemungkinan investasi proyek bayar tol nontunai tanpa sentuh nirhenti atau Multi Lane Free Flow (MLFF) akan bertambah dari estimasi awal sebesar Rp4,4 triliun.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian mengungkapkan, hal itu didorong karena adanya penambahan ruang lingkup berupa penggunaan barrier atau penghalang pada setiap gardu tol.
"Investasi Roatex ini ya kalau ada penambahan ruang lingkup nanti kita adendum konsesinya, jadi iya [ada kemungkinan investasi naik]," jelas Hedy saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), dikutip Rabu (29/5/2024).
Pada kesempatan berbeda, Direktur Utama Roatex Indonesia Toll System (RITS), Atilla Keszeg turut mengonfirmasi hal tersebut. Dia menjelaskan, kemungkinan kenaikan biaya investasi itu dikarenakan pengembangan terhadap implementasi barrier yang dimohonkan oleh Kementerian PUPR.
Pasalnya, tambah Atilla, transisi implementasi MLFF dengan menggunakan barrier dinilai di luar rencana dan kesepakatan awal yang dibangun antara Roatex dengan pemerintah Indonesia.
"Kita perlu mengaktualisasikan transisi penggunaan barrier yang awalnya bukan bagian dari rencana, ini hal baru tetapi dapat dipahami [maksud permohonannya tersebut]," jelasnya.
Baca Juga
Sejalan dengan hal itu, Atilla mengaku konsisten membangun komunikasi dengan pemerintah Indonesia untuk mencari jalan terbaik guna mengurangi pembengkakan biaya atas pengembangan tersebut.
"Meskipun membutuhkan investasi tambahan tetapi kami mencoba untuk menemukan sesuatu yang lebih baik atau penghematan semua biaya," pungkasnya.
Sebagai informasi, implementasi MLFF memasuki babak baru usai resmi masuk dalam daftar proyek strategis nasional (PSN).
Sebelumnya, Sekretaris Menteri Koordinator (Sesmenko) Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menuturkan bahwa nilai investasi dari proyek MLFF mencapai Rp4,4 triliun.
Dalam penjelasannya, urgensi penerapan MLFF tersebut dilakukan sebagai salah satu inovasi modernisasi jalan tol yang bertujuan untuk menginisiasi transformasi pemeliharaan dan pengoperasian jalan tol yang sudah terbangun.