Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Boeing Bersalah Soal Kecelakaan Lion Air, Kemenhub Pelototi Keamanan Pesawat

Kemenhub angkat bicara terkait pengakuan bersalah Boeing soal pesawat 737 Max yang terlibat kecelakaan Lion Air JT 610.
Ilustrasi pesawat Boeing 737 Max./ Dok. Boeing
Ilustrasi pesawat Boeing 737 Max./ Dok. Boeing

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) angkat bicara terkait pengakuan bersalah Boeing dalam dua kecelakaan yang melibatkan pesawat 737 Max yang salah satunya dialami Lion Air.

Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, mengatakan, pihaknya mencermati secara serius pengakuan kesalahan oleh pabrikan pesawat asal AS tersebut atas peristiwa yang menimpa Lion Air JT 610 dan Ethiopia Air pada 2018 dan 2019 yang menewaskan 346 orang.

Adita mengatakan, ke depannya Kemenhub akan terus meningkatkan pengawasan terkait dengan aspek keselamatan dan keamanan pesawat-pesawat yang ada di Indonesia.

"Kami akan terus meningkatkan pengawasan kelaikan pesawat udara, setelah adanya pengakuan bersalah dari Boeing. Hal ini sebagai bagian dari keamanan penerbangan bagi masyarakat," jelas Adita saat dikonfirmasi, Selasa (9/7/2024).

Selain itu, Kemenhub juga terus mendorong Boeing untuk secepatnya mengembalikan kepercayaan publik. Hal tersebut mengingat Boeing telah menghadapi krisis kepercayaan terkait catatan keselamatannya.

Sebelumnya, Boeing telah mengaku bersalah dalam tuduhan konspirasi penipuan kriminal dan membayar denda sebesar US$243,6 juta untuk menyelesaikan penyelidikan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) terhadap dua kecelakan fatal Boeing 737 MAX.

Hal ini diungkapkan oleh pemerintah dalam pengajuan pengadilan pada Minggu waktu setempat (7/7/2024). Kesepakatan pembelaan, yang memerlukan persetujuan hakim, akan membuat Boeing menjadi penjahat terpidana.

Pengakuan bersalah ini berpotensi mengancam kemampuan perusahaan untuk mendapatkan kontrak pemerintah yang menguntungkan dengan Departemen Pertahanan AS dan NASA, meskipun perusahaan dapat mencari pengecualian.

Dalam kasus ini, juru bicara Boeing mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan prinsip mengenai ketentuan penyelesaian dengan Departemen Kehakiman AS.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Boeing setuju untuk menghabiskan setidaknya US$455 juta selama tiga tahun ke depan untuk meningkatkan program keamanan dan kepatuhan. Dewan direksi Boeing harus bertemu dengan keluarga korban kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Airlines.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper