Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos SKK Migas Kesal Banyak Temuan Migas Belum Digarap

Beberapa kontraktor migas dilaporkan tak lagi mengembangkan hasil temuan migas, meski telah mendapat penggantian biaya operasi dari pemerintah.
Ilustrasi platform migas lepas pantai/Dok. SKK Migas
Ilustrasi platform migas lepas pantai/Dok. SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto meminta sejumlah temuan migas dari lapangan kontraktor untuk segera dikembangkan. 

Dwi kesal lantaran sejumlah lapangan migas itu telah mendapatkan penggantian biaya operasi yang telah dikeluarkan, tetapi beberapa kontraktor tidak lagi mengembangkan hasil temuan migas di konsesi tersebut.

“Beberapa temuan cadangan yang sudah ada discovery, tetapi ternyata discovery-discovery itu undeveloped, belum dikembangkan. Padahal cost-nya sudah di-recovery,” kata Dwi saat membuka Peringatan 22 Tahun Mengelola Hulu Migas, yang disiarkan daring, Selasa (16/7/2024). 

Dwi meminta sebagian kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) itu untuk segera mengembangkan temuan-temuan migas tersebut. Apalagi, kata Dwi, pemerintah beberapa tahun terakhir telah gencar untuk melakukan eksplorasi baru.

“Tapi yang telah di-discovery belum dikembangkan. Menurut saya itu hal yang tidak boleh terjadi, karena cost-nya sudah keluar,” kata dia. 

SKK Migas mencatat terdapat 38 wilayah kerja (WK) dan 225 lapangan migas yang statusnya sudah tidak berproduksi dalam 2 tahun terakhir atau masuk ke dalam kategori idle field. 

Saat ini, SKK Migas tengah melakukan diskusi intensif dengan seluruh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) pemilik konsesi wilayah tersebut untuk kembali melakukan pengembangan lapangan.  

“Oleh karena itu, kami menuntut sekarang kepada para KKKS yang memiliki undeveloped discovery, untuk berdiskusi agar ini bisa dikembangkan,” kata Dwi. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menginventarisasi bagian WK migas potensial yang tidak lagi diusahakan dari KKKS. 

Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM Ariana Soemanto menuturkan, kementeriannya terus meminta KKKS untuk segera mengusahakan bagian WK migas potensial idle tersebut atau mengembalikannya ke pemerintah.  

“Terhadap bagian WK migas yang potensial, namun idle, perlu dilakukan upaya, tidak bisa terus didiamkan. Saat ini, sedang diinventarisasi dan segera diambil upaya optimalisasi,” kata Ariana lewat siaran pers, Minggu (7/7/2024).  

Hal tersebut sesuai Keputusan Menteri ESDM tentang Pedoman Pengembalian Bagian Wilayah Kerja Potensial yang Tidak Diusahakan Dalam Rangka Optimalisasi Produksi Migas. 

Kriteria bagian WK migas potensial yang idle tersebut, antara lain terdapat lapangan produksi yang selama 2 tahun berturut-turut tidak diproduksikan, atau terdapat lapangan dengan plan of development (PoD) selain PoD ke-1 yang tidak dikerjakan selama 2 tahun berturut-turut.   

Selain itu, juga apabila terdapat struktur pada WK eksploitasi yang telah mendapat status discovery dan tidak dikerjakan selama 3 tahun berturut-turut.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper