Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Terduga, China Pangkas Suku Bunga untuk Dorong Perekonomian

China memangkas suku bunga kebijakan jangka pendek utama dan suku bunga pinjaman acuan.
Pejalan kaki melintasi toko-toko di Guangzhou, China, Jumat, (11/8/ 2023). Bloomberg/qilai Shen
Pejalan kaki melintasi toko-toko di Guangzhou, China, Jumat, (11/8/ 2023). Bloomberg/qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA - China mengejutkan pasar dengan memangkas suku bunga kebijakan jangka pendek utama dan suku bunga pinjaman acuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Bank sentral China (PBOC) pada Senin (22/7/2024) menyatakan memangkas suku bunga repo tujuh hari menjadi 1,7% dari 1,8% dan akan meningkatkan mekanisme operasi pasar terbuka. 

China juga memangkas suku bunga pinjaman acuan dengan margin yang sama pada penetapan bulanan. Suku bunga acuan pinjaman (LPR) satu tahun diturunkan menjadi 3,35% dari sebelumnya 3,45%, sementara LPR lima tahun diturunkan menjadi 3,85% dari 3,95%.

Pemangkasan ini terjadi setelah China melaporkan data ekonomi kuartal II/2024 yang lebih lemah dari perkiraan pekan lalu. Para pemimpin tertinggi negara tersebut bertemu dalam sebuah pleno yang diadakan setiap lima tahun sekali.

Dalam pernyataannya, PBOC mengatakan bahwa pemangkasan suku bunga China dilakukan untuk memperkuat penyesuaian kontra-siklus untuk lebih mendukung ekonomi riil. 

China tengah menghadapi deflasi dan menghadapi krisis properti yang berkepanjangan, utang yang melonjak, serta sentimen konsumen dan bisnis yang lemah. Ketegangan perdagangan juga meningkat, dengan para pemimpin global semakin khawatir akan dominasi ekspor China. 

“Pemotongan hari ini merupakan langkah yang tidak terduga, kemungkinan karena perlambatan tajam dalam momentum pertumbuhan pada kuartal kedua serta seruan untuk 'mencapai target pertumbuhan tahun ini' pada sidang pleno ketiga," pungkas kepala ekonom China di Macquarie, Larry Hu, seperti dikutip dari Reuters, Senin (22/7/2024). 

Kepala strategi valuta asing & suku bunga China Raya di BNP Paribas, Ju Wang, mengatakan bahwa meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mulai menurunkan suku bunga juga memberi ruang bagi PBOC untuk melonggarkan kebijakan, mengingat tekanan yang dialami yuan karena kesenjangan imbal hasil yang besar dengan dolar.

Kantor berita resmi Xinhua mengutip sumber anonim yang dekat PBOC yang mengatakan bahwa pemotongan suku bunga yang "tegas" menunjukkan tekad bank sentral untuk memperkuat pemulihan. Upaya ini juga merupakan respons terhadap tujuan pleno untuk mencapai target pertumbuhan 2024. 

PBOC juga melakukan penyesuaian pada program pinjamannya, dengan menurunkan persyaratan jaminan untuk pinjaman fasilitas pinjaman jangka menengah mulai bulan ini. 

Adapun pengumuman ini juga muncul setelah PBOC mengatakan akan merombak saluran transmisi kebijakan moneternya. Gubernur PBOC Pan Gongseng mengatakan bulan lalu bahwa repo tujuh hari pada dasarnya berfungsi sebagai suku bunga kebijakan utama.

"Ini juga merupakan cerminan dari perbaikan mekanisme suku bunga berorientasi pasar," Jelas sumber yang dikutip Xinhua. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper