Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut kecepatan operasional Kereta Cepat WHOOSH tidak akan berkurang setelah beroperasinya Stasiun Karawang pada awal 2025.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, menuturkan pengoperasian Stasiun Karawang untuk melayani penumpang memang akan berdampak pada penyesuaian kecepatan Kereta Cepat WHOOSH pada titik-titik tertentu.
Meski demikian, dia memastikan Kereta Cepat tetap dapat melaju dengan kecepatan operasional maksimal, yakni 350 km per jam. Dia mengatakan, jarak antara stasiun-stasiun Kereta Cepat WHOOSH sebelumnya telah diperhitungkan agar operasional moda ini dapat berjalan maksimal.
"Iya dong tetap [kecepatan 350 km per jam]. Bukan ada perlambatan, itu menyesuaikan dari kecepatan kereta. Kan perencanaannya (pemberhentian) di Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar, empat titik," kata Risal di Jakarta pada Selasa (30/7/2024).
Secara terpisah, General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Eva Chairunisa juga menegaskan hal yang sama. Eva menuturkan, kecepatan maksimal Kereta Cepat WHOOSH dapat tercapai setelah melewati pemberhentian di Stasiun Karawang.
"Untuk kecepatan sih nggak [berkurang], akan sama, karena 350 km per jam itu dicapai setelah Karawang ya," kata Eva.
Baca Juga
Adapun, dia menyebut KCIC akan melakukan penyesuaian jadwal operasi Kereta Cepat WHOOSH saat Stasiun Karawang dibuka untuk melayani penumpang.
Eva menuturkan penyesuaian tersebut dilakukan seiring dengan akan bertambahnya total waktu tempuh Kereta Cepat dari stasiun awal di Halim hingga ke titik terakhir di Tegalluar. Hal ini karena Kereta Cepat nantinya akan berhenti di Stasiun Karawang untuk mengangkut dan menurunkan penumpang.
Eva menuturkan, kegiatan naik turun penumpang Kereta Cepat di stasiun-stasiun membutuhkan waktu sekitar 4 menit. Meski demikian, Eva menyebut penambahan total waktu tempuh ini tidak akan signifikan.