Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cerita Menperin Agus Pernah Usul Pakai Batik Rutin di DPR tapi Ditolak

Menperin sempat menulis surat kepada pimpinan DPR mengusulkan agar semua acara-acara kenegaraan DPR RI itu seluruh anggota menggunakan batik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, tampil bak model saat memeriahkan acara “Istana Berbatik” yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memperingati Hari Batik Nasional. Dok Instagram @smindrawati.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, tampil bak model saat memeriahkan acara “Istana Berbatik” yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memperingati Hari Batik Nasional. Dok Instagram @smindrawati.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkap upaya nya untuk memberdayakan batik nasional di kawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ketika dirinya masih duduk sebagai anggota DPR RI pada 2009. 

Hal tersebut diungkapkan ketika menghadiri agenda pembukaan Hari Batik Nasional (HBN) 2024 di Grand Atrium Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (2/10/2024). 

"Saya ingin juga share ketika saya masih menjadi anggota DPR RI tahun 2009. Ketika itu ketua DPR-nya Bapak Marzuki Ali, saya sebagai anggota DPR RI menulis surat kepada pimpinan DPR mengusulkan agar semua acara-acara kenegaraan DPR RI itu seluruh anggota menggunakan batik," kata Agus. 

Kendati demikian, kala itu usulan pengenaan batik di seluruh acara formal DPR ditolak. Agus menyebut setidaknya dia telah berupaya dan usulan tersebut merupakan bagian dari perjuangan. 

Meski ditolak, usulan tersebut kini dia terapkan  di kalangan Kementerian Perindustrian. Adapun, seragam Kemenperin saat ini dari Senin-Kamis menggunakan batik dan jumat bebas. 

“Saya merubahnya batik harus dipakai Senin, Selasa, Rabu, Kamis, 4 hari kerja dalam seminggu. Kami keluarga besar Kemenperin memakai batik baru Jumat kami bebaskan mau pakai putih,” terangnya. 

Lebih lanjut, Agus juga menuturkan pihaknya tengah mendorong upaya agar pengenaan batik lebih terlihat berkelas di kalangan anak muda dan menjadi kebiasaan. 

“Kita harus menjadikan diri kita sebagai contoh bahwa berbatik itu, menggunakan pakaian batik itu, kita harus tanamkan kepada generasi muda kita merupakan sebuah kebanggaan. Ini inline sejalan dengan upaya kita ke dalam ketika kami melaunch kampanye Bangga Buatan Indonesia,” terangnya. 

Langkah tersebut tak lain untuk amembuat industri dalam negeri ikut bergairah, khususnya bagi subsektor tekstil dan produk tekstil yang beberapa waktu terakhir terkikis akibat produk impor murah. 

“Wajib menjadi pengguna dari produk-produk industri dalam negeri, kita juga berharap bahwa generasi muda kita juga mendapat panggilan menjadi industrialis, menjadi industrialis,” pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper